SHANGHAI - Wahana penjelajah Tiongkok yang pekan lalu mendarat di Mars, dan dikendalikan dari jarak jauh, yaitu Zhurong, telah mulai melakukan penjelajahan di permukaan Mars pada Jumat (21/5) waktu Beijing, pukul 10.40 malam.

Kemajuan ini menjadikan Tiongkok negara kedua setelah AS yang mengoperasikan wahana penjelajah di Planet Merah itu.

Zhurong akan mempelajari batuan permukaan dan atmosfer planet. Robot ini juga akan mencari tanda-tanda kehidupan, termasuk air atau es di bawah permukaan.

Wahana ini adalah penjelajah bertenaga surya yang dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi untuk memotret dan memetakan di sekitar lokasi pendaratannya di Utopia Planita.

Penjelajah ini juga membawa radar bawah permukaan untuk melihat ke dalam permukaan Mars, kamera multi-spektral dan detektor komposisi permukaan, detektor medan magnet, dan monitor cuaca.

Foto-foto dari Zhurong yang dirilis oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok (China National Space Administration) menunjukkan pemandangan dari kamera navigasi penjelajah. Dalam satu gambar, penjelajah masih berada di atas wahana pendaratnya dan kamera mengarah pada platform ganda yang diperlukan untuk meluncurkan Zhurong menggelinding ke permukaan Mars. Foto kedua memperlihatkan kembali wahana pendarat berkaki tiga Zhurong, yang mengantarkan penjelajah ke permukaan Mars pekan lalu.

Sumber Daya Mars

Zhurong tiba di Mars dengan pesawat luar angkasa Tiongkok, Tianwen-1, yang diluncurkan pada Juli 2020 dan sekarang mengorbit di Planet Merah.

Wakil Kepala Misi, Zhang Yuhua, mengatakan Zhurong dirancang untuk beroperasi selama 92 hari waktu bumi atau 90 hari di Mars, dan akan mengirimkan data-datanya melalui wahana pengorbit.

"Kami berharap, kami bisa mendapatkan cakupan yang komprehensif dari topografi Mars, bentuk lahan dan lingkungan, dan data eksplorasi radar yang mendeteksi bawah permukaan Mars selama satu tahun Mars," kata Zhang. "Dengan itu, negara kami akan memiliki data yang berlimpah dan langsung tentang sumber daya Mars," tambah Zhang.

Robot beroda enam bertenaga surya seberat 240 kilogram itu- dinamai menurut nama mitos Dewa Api Tiongkok, dan akan menjelajahi kawasan cekungan Utopia Planitia di belahan bumi utara Mars.

Cekungan kolosal ini, lebarnya lebih dari 3.000 kilometer, kemungkinan besar terbentuk oleh tabrakan di awal sejarah planet ini. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa cekungan itu dahulunya merupakan sebuah lautan.

Penginderaan jarak jauh oleh satelit menunjukkan adanya simpanan es yang signifikan di kedalaman cekungan itu. n SB/BBC/I-1

Baca Juga: