Presiden Ukraina Zelenskyy mengatakan saran Presiden Prancis Macron untuk berdialog dengan Rusia hanya membuang waktu.


KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang diwawancarai harian Italia Corriere della Sera, menanggapi saran Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Rusia harus "dikalahkan tetapi tidak dihancurkan" dan konflik di Ukraina harus diselesaikan melalui negosiasi.

Kedua presiden berbicara melalui telepon pada hari Minggu (19/2).

"Ini akan menjadi dialog yang tidak berguna. Nyatanya Macron membuang-buang waktunya. Saya sampai pada kesimpulan bahwa kami tidak dapat mengubah sikap Rusia," kata Zelenskiy kepada harian Italia itu, dikutip Freshnewsasia dari Reuters.

"Jika mereka telah memutuskan untuk mengasingkan diri dalam mimpi membangun kembali kekaisaran Soviet lama, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Terserah mereka untuk memilih atau tidak bekerja sama dengan komunitas bangsa atas dasar saling menghormati."

Dia menolak anggapan bahwa sanksi Baratlah yang telah mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam isolasi.

"Justru keputusan untuk melancarkan peranglah yang meminggirkan Putin," katanya.

Pada Jumat, Macron mendesak negara-negara sekutu untuk meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina.

Dia juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Journal du Dimanche dia tidak percaya pada perubahan rezim, ada sedikit peluang solusi demokratis dari dalam masyarakat sipil Rusia dan tidak ada alternatif untuk membawa Putin kembali ke meja perundingan.

Komentar tersebut mendorong juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa Prancis harus mengingat kekalahan abad ke-19 di Rusia dari Napoleon Bonaparte.

Macron telah menuai kritik dari beberapa sekutu NATO karena menyampaikan pesan yang berbeda-beda mengenai kebijakannya tentang perang Ukraina dan Rusia.

Dalam menggambarkan percakapan mereka pada hari Minggu, Zelenskyy tidak menyebutkan komentar terbaru Macron.Para pemimpin membahas strategi, termasuk keputusan bersama yang dikatakan Zelenskyy menjelang peringatan pertama invasi Rusia minggu ini.

Sebelum kunjungan singkat ke Paris bulan ini, Zelenskyy mengatakan sikap keras presiden Prancis terhadap Rusia dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan telah mengalami perubahan yang signifikan.

Baca Juga: