Moskwa - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (25/9), mengumumkan bahwa pengiriman pertama tank-tank Abrams, seperti yang dijanjikan Amerika Serikat (AS), sudah sampai di Ukraina.

Dalam pernyataan melalui Telegram, Zelenskyy mengatakan bahwa ada kabar baik dari Menteri Pertahanan, Rustam Umerov. Tank-tank Abrams sudah tiba di Ukraina, kita sedang memperkuat brigade-brigade kita."

Pengiriman tank Abrams beberapa bulan lebih cepat dari perkiraan awal. Para pejabat menambahkan tank-tank M1 Abrams tambahan akan dikirim dalam beberapa bulan ke depan.

Zelenskyy menyatakan terima kasih kepada negara-negara sekutu Ukraina karena memenuhi janji mereka. Kiev, katanya, sedang berusaha membuat kontrak-kontrak baru untuk meningkatkan pasokan.

Sang Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa dirinya menerima laporan dari beberapa menteri, di antaranya soal penanganan dampak serangan di Kota Odesa dan daerah-daerah permukiman lainnya.

"Bantuan bagi para korban. Melindungi Odesa merupakan prioritas di semua negosiasi yang saya lakukan menyangkut pertahanan udara," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa persiapan menghadapi musim dingin sedang dilakukan, terutama menyangkut pelindungan infrastruktur utama, tempat-tempat penampungan, serta pusat-pusat pengungsian.

Pada 21 September dalam pertemuan dengan Zelenskyy, Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan rencana bahwa AS akan mengirimkan tank-tank Abrams ke Ukraina.

Sepakat Produksi

Sebelumnya, pada pekan lalu Ukraina dan AS sepakat memproduksi senjata bersama sehingga membuat Kiev mulai memproduksi sistem pertahanan udara.

Dalam pidatonya kepada warga Ukraina, Zelenskyy mengatakan perjanjian jangka panjang itu akan menciptakan lapangan kerja dan basis industri baru di Ukraina, yang perekonomiannya hancur akibat invasi Russia.

"Ini sungguh kunjungan yang sangat penting ke Washington, hasil yang sangat penting," kata Zelenskyy dalam sebuah video yang diunggah dalam laman kepresidenan Ukraina pada Jumat lalu.

Zelenskyy mengatakan Kementerian Industri Strategis, yang mengawasi produksi senjata di Ukraina, telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan tiga asosiasi, yang menyatukan sekitar 2.000 perusahaan pertahanan AS, yang nantinya bisa beroperasi di Ukraina.

Baca Juga: