BERLIN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (7/6) mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah terhadap dampak dari penghancuran bendungan Kakhovka.
"Mereka tidak ada," kata Zelenskyy dalam bahasa Inggris dalam sebuah wawancara dengan Bild Daily Jerman. "Terkejut karena menurut saya mereka adalah kekuatan yang harus ada di sana untuk menyelamatkan nyawa orang."
Penghancuran bendungan di dekat garis depan di Ukraina telah membanjiri puluhan desa dan bagian kota terdekat, memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan.
Para pejabat mengatakan ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka dan banyak yang sudah melakukannya atas kemauan sendiri.
Dalam wawancara tersebut, berbicara bahasa Ukraina, Zelenskyy mengatakan "manusia dan hewan telah mati" dalam bencana tersebut, menurut seorang penerjemah Jerman.
"Dari atap rumah yang terendam banjir, orang melihat orang tenggelam terapung-apung," ujarnya.
Sulit untuk mengeluarkan orang dari wilayah Kherson yang diduduki, tambahnya.
"Ketika pasukan kami mencoba mengeluarkan mereka, mereka ditembak oleh penjajah dari kejauhan."
Zelenskyy mengatakan dia telah berbagi intelijen dengan mitra internasional Ukraina setahun yang lalu yang menunjukkan ada risiko bendungan menjadi sasaran.
"Kami berbagi informasi ini dengan mitra kami dan semuanya mengatakan ya, risikonya sangat tinggi bahwa bendungan akan diledakkan," katanya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan akan memimpin pertemuan pada Kamis tentang panel koordinasi darurat dengan Ukraina tentang "penghancuran yang keterlaluan" dari bendungan tersebut.
Prancis juga mengatakan akan mengirim bantuan ke Ukraina.