Presiden Zelenskyy menyatakan akan membebaskan lebih banyak wilayah yang dikuasai oleh militer Russia dan oleh karenanya serangan balasan akan terus dilanjutkan.

KYIV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kembali menyampaikan tekadnya untuk melanjutkan serangan balasan guna membebaskan lebih banyak wilayah yang dikuasai oleh militer Russia. Hal itu disampaikan Zelenskyy dalam video yang dirilis pada Minggu (18/9), setelah militer Ukraina mengumumkan telah membebaskan hampir seluruh kawasan Kharkiv di Ukraina timur dari pasukan Russia.

"Upaya militer Ukraina untuk merebut kembali wilayah dari pasukan Russia tidak akan berhenti," kata Zelenskyy "Mungkin yang sekarang ini tampak bagi sebagian Anda setelah serangkaian kemenangan adalah kita mengalami semacam ada jeda dalam waktu tertentu," kata Zelenskyy. "Tetapi ini bukan jeda. Ini persiapan untuk rangkaian berikutnya karena Ukraina harus bebas semuanya," imbuh dia.

Presiden Ukraina itu pun mengungkapkan keinginannya untuk terus melanjutkan serangan balasan guna membebaskan wilayah yang dikuasai Russia lainnya seperti Kherson di Ukraina selatan dan Mariupol di timur.

Pada saat bersamaan, pihak Kyiv menuding pasukan Russia telah berulang kali menyerang fasilitas infrastruktur sipil dan menimbulkan korban jiwa warga sipil Ukraina.

"Lebih dari 30 infrastruktur permukiman mengalami kerusakan akibat serangan misil Russia selama 24 jam terakhir," ungkap militer Ukraina pada Minggu.

Sementara itu, militer Ukraina mengintensifkan serangan balik di kawasan timur dan selatan. Pasukan Ukraina menyatakan telah membebaskan hampir seluruh wilayah di kawasan timur Kharkiv dari kontrol Russia dan mereka menyakini akan bergerak menuju kawasan Donbas di Ukraina timur.

Sementara itu, otoritas Ukraina menginvestigasi lokasi kuburan massal yang ditemukan di Kota Izyum di Kharkiv. Pada Minggu, Wali Kota Izyum, Valery Marchenko, mengatakan dalam sebuah program TV bahwa penyelesaian dari seluruh upaya itu diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan.

"Penggalian sedang berjalan, kuburan-kuburan digali dan semua jenazah (akan) dikirim ke Kharkiv. Pekerjaan ini akan berlanjut hingga dua pekan lagi karena ada banyak kuburan massal," kata Marchenko.

Presiden Zelenskyy pada Sabtu (17/9) mengatakan bahwa para penyelidik telah menemukan bukti baru mengenai penyiksaan yang dilakukan terhadap sebagian tentara yang dikubur di Izium, satu dari lebih dari 20 kota yang berhasil Ukraina rebut kembali di kawasan Kharkiv yang sebelumnya dikuasai Russia selama beberapa bulan.

Ia mengatakan bahwa 17 jenazah ditemukan di satu lokasi, sebagian memiliki tanda-tanda bekas disiksa.

Serang PLTN

Sementara itu pasukan Russia pada Senin (19/9) pagi dilaporkan telah menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Pivdennoukrainsk di wilayah Mykolaiv, Ukraina selatan. Namun, reaktor di PLTN tersebut tidak mengalami kerusakan dan dapat berfungsi normal, kata perusahaan nuklir negara Ukraina, Energoatom.

"Ledakan bom terjadi 300 meter dari reaktor-reaktor dan merusak bangunan PLTN tak lama selepas tengah malam," kata Energoatom dalam pernyataan, seraya menyebutkan bahwa serangan tersebut juga merusak pembangkit listrik tenaga air dan saluran transmisi di dekatnya.

Melalui aplikasi pengiriman pesanTelegram, Presiden Zelenskyy mengunggah foto-foto yang menunjukkan kerusakan dan video CCTV yang dikatakannya menunjukkan saat-saat ledakan.

"Para penyerbu ingin menembak lagi, tetapi mereka lupa apa itu pembangkit listrik tenaga nuklir. Russia membahayakan seluruh dunia. Kita harus menghentikannya sebelum terlambat," komentar Zelenskyy.AFP/NHK/VoA/I-1

Baca Juga: