JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, menyusul spekulasi mengenai keretakan hubungan antara presiden dan sang jenderal.

BBC melaporkan, Jenderal Zaluzhnyi yang telah memimpin perang Ukraina sejak konflik dimulai, digantikan oleh Jenderal Oleksandr Syrskyi yang tangguh dalam pertempuran melalui keputusan presiden.

Peristiwa ini merupakan perubahan terbesar dalam kepemimpinan militer Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

Presiden Zelensky mengatakan komando tinggi perlu "diperbarui" dan Jenderal Zaluzhnyi dapat "tetap berada di tim".

"Mulai hari ini, tim manajemen baru akan mengambil alih kepemimpinan Angkatan Bersenjata Ukraina," ujarnya, Kamis (8/2).

Jenderal Zaluzhnyi adalah seorang jenderal populer yang dipercaya oleh tentara Ukraina dan masyarakat, dan telah menjadi pahlawan nasional.

Peringkat persetujuannya baru-baru ini lebih tinggi dibandingkan Zelensky.

Presiden Zelensky mengatakan dia dan Jenderal Zaluzhnyi melakukan "percakapan jujur" tentang perubahan yang diperlukan dalam angkatan bersenjata, dan dia berterima kasih kepada jenderal tersebut karena membela Ukraina dari Rusia.

Panglima militer yang baru, Jenderal Syrskyi, memiliki pengalaman perang defensif dan ofensif, kata Zelensky.

Dia memimpin pertahanan Kyiv, ibu kota Ukraina, pada awal invasi skala penuh Rusia pada 2022.

Dia mendalangi serangan balik Ukraina yang mengejutkan dan sukses di Kharkiv pada musim panas itu, dan sejak itu menjabat sebagai kepala operasi militer di Ukraina timur - salah satu dari dua poros utama dalam serangan balasan Ukraina.

"Kita harus menjadikan tahun ini sebagai tahun yang penting," kata Zelensky.

"Penting untuk mencapai tujuan Ukraina dalam perang. Rusia tidak bisa begitu saja menerima keberadaan Ukraina yang merdeka - sebuah fakta dari kehidupan independen negara kami."

Dia mengatakan "pembaruan" kepemimpinan militernya "bukan tentang nama keluarga" atau politik, melainkan manajemen angkatan bersenjata Ukraina dan pengalaman para komandan medan perang.

"Tindakan tentara harus menjadi jauh lebih maju secara teknologi. Jenderal harus diatur ulang," tambahnya.

Zelensky mengharapkan rencana terperinci untuk angkatan bersenjata tahun ini, dengan mempertimbangkan realitas perang dengan Rusia. Ia mengatakan perlu ada pendekatan berbeda terhadap manajemen garis depan, mobilisasi dan rekrutmen.

Mykhailo Podolyak, yang merupakan penasihat kepala kantor kepresidenan, mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk merevisi taktik yang digunakan dalam serangan balasan Ukraina tahun lalu.

Baca Juga: