Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut perang dunia dapat pecah jika Tiongkok mendukung Rusia dalam invasi ke negaranya. Pernyataan Zelensky muncul ketika Tiongkok mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak berhak untuk mengajukan tuntutan.

"Bagi kami, penting bagi Tiongkok untuk tidak mendukung Rusia dalam perang ini," kata Zelensky kepada Die Welt, dikutip dari New York Post, Selasa (21/2).

"Karena jika Tiongkok bersekutu dengan Rusia, akan terjadi perang dunia, saya pikir Tiongkok sadar akan hal itu," lanjutnya.

Zelensky mengakui dirinya berharap agar Beijing bisa mendukung Ukraina. Meski begitu, ia menyadari hal tersebut saat ini tidak memungkinkan.

"Tapi saya melihat peluang bagi Tiongkok untuk membuat penilaian pragmatis tentang apa yang terjadi di sini," tambahnya.

Terkait Moldova, kata Zelensky, Ukraina telah meneruskan informasi kepada Presiden Maia Sandu bahwa Rusia merencanakan kudeta di Moldova.

"Maia Sandu tidak pernah meminta bantuan saya, tapi dia berterima kasih atas informasi itu. Dia tahu situasi kami dengan sangat baik. Ukraina akan selalu siap membantu Moldova," ucapnya.

Kremlin mengatakan pada Senin bahwa situasi hubungan Rusia dengan Moldova sangat tegang. Kremlin menuduh para pemimpin Moldova atas agenda anti-Rusia, satu minggu setelah Chisinau mengatakan pihaknya telah menggagalkan upaya kudeta Rusia.

Di sisi lain, Tiongkok dan Hungaria siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan permusuhan saat ini, kata Menlu Wang Yi di Budapest pada Senin menjelang kunjungannya ke Moskow.

"Tiongkok dan Hungaria adalah negara yang cinta damai, oleh karena itu, saya senang bertemu anda lagi," kata Wang Yi selama pertemuan dengan Menlu Hungaria Peter Szijjarto.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Sabtu (18/2) memperingatkan Menlu Tiongkok Wang Yi tentang konsekuensi seandainya pihaknya memberikan dukungan peralatan untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Di sela-sela konferensi keamanan global setelah keduanya bertemu di Muenchen, Jerman, Blinken menegaskan bahwa Washington khawatir Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata kepada Moskow.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari Senin menjelang peringatan invasi Rusia. Biden mengatakan, Washington akan memberi Kyiv paket bantuan militer baru senilai 500 juta dollar AS yang akan diumumkan pada Selasa.

Baca Juga: