JAKARTA - Calon panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyoroti kondisi geopolitik dunia yang patut dicermati untuk kepentingan aspek pertahanan negara Indonesia. Selain itu, TNI harus menjadi patriot bagi NKRI sehingga rakyat dan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia.

"Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat dunia, perlu mencermati perkembangan strategis khususnya aspek pertahanan negara," kata Yudo Margono dalam uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/12).

Dalam konteks tataran global, lanjutnya, kondisi geopolitik terdampak konflik antara Russia dan Ukraina, konflik dan kepentingan kekuatan negara besar, perubahan iklim, serangan siber, serta kelangkaan pangan serta energi.

Menurut Yudo, kondisi geopolitik di tingkat regional antara lain terjadi instabilitas di Asia Pasifik sebagai akibat dari ketegangan di Laut China Selatan, konflik di semenanjung Korea, serta potensi konflik antara Tiongkok dan Taiwan.

"Di tingkat regional, ada penguatan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat, Australia, India, dan Jepang. Lalu, terbentuknya aliansi AUKUS (Australia, United Kingdom, United States), yang terdiri atas Australia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk mengimbangi strategi belt one road inisiatif RRC," jelasnya.

Dia menilai di tingkat nasional, kondisi keamanan Indonesia relatif stabil meskipun ada isu-isu yang menonjol terkait gangguan tertentu, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, penanganan pandemi Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Yudo juga memaparkan visinya yaitu mewujudkan institusi TNI sebagai patriot Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh tiga matra dalam menjaga kedaulatan negara.

Dia mengaku akan meneruskan pembangunan untuk mewujudkan TNI kuat, sehingga menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia. "Dengan menjadikan TNI sebagai patriot NKRI yaitu kepanjangan dari prajurit TNI dari tri matra yang profesional, modern, dan tangguh untuk keutuhan NKRI," ujar Yudo Margono.

Yudo juga memaparkan tiga elemen kekuatan TNI, yaitu sumber daya manusia (SDM), alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan organisasi.

Komisi I Setuju

Rapat internal Komisi I DPR RI pada Jumat sore menyetujui Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI, setelah yang bersangkutan menjalani rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI.

"Setelah mempertimbangkan pandangan fraksi dan anggota, maka Komisi I DPR RI memberikan persetujuan pengangkatan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan seluruh fraksi menyatakan setuju pengangkatan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI, sehingga dalam rapat internal Komisi I DPR tidak dilakukan pemungutan suara atau "voting".

Dia mengatakan dalam Rapat Internal Komisi I DPR juga menyetujui pemberhentian Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Komisi I DPR juga mengapresiasi atas dedikasi Jenderal Andika karena telah memajukan TNI.

Baca Juga: