Semua perguruan tinggi, termasuk Universitas Diponegoro, dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya. Guna bisa mewujudkan hal tersebut, jelas dibutuhkan kerja keras dari semua jajaran yang ada di Universitas Diponegoro, mulai dari jajaran pimpinan, para dosen hingga staf pendukung.
Selain para dosen yang berkualitas, juga dibutuhkan dukungan laboratorium modern dengan terus mengikuti perkembangan zaman agar hasil riset yang dihasilkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Butuh strategi yang tepat dengan sasaran terukur serta kerja sinergis dengan semua pihak agar peningkatan kualitas tersebut cepat dirasakan.
Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh jajaran pimpinan Universitas Diponegoro untuk meningkatkan kualitasnya, wartawan Koran Jakarta, Marcellus Widiarto, berkesempatan mewawancarai Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, dari Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.
Sudah menjadi keharusan bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas dengan mempertajam riset, sejauh mana ini dilakukan di Universitas Diponegoro?
Universitas Diponegoro untuk masalah riset dituntun oleh Pola Ilmiah Pokok yang memandu arah kebijakan riset, utamanya adalah marine coastal eco development. Dengan begitu, segala arah dan penajaman riset harus mengarah ke sana, tentu saja dengan memperhatikan faktor-faktor pendukungnya.
Memahami posisi dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana yang ada maka Universitas Diponegoro lebih mempertajam pada riset untuk rakyat. Artinya, riset yang mendukung kehidupan rakyat, terutama masyarakat pantai, petani maupun peternak. Oleh karena itu, sasaran riset kami lebih ke midle range technology.
Bagaimana upaya Bapak menjadikan Universitas Diponegoro sebagai universitas riset yang unggul?
Untuk mewujudkan itu, kami melakukan multistrategi, baik kebijakan anggaran maupun kebijakan akademis. Dari kebijakan anggaran, akan disediakan dana riset yang cukup besar. Selain itu juga diikuti dengan pemberian insentif bagi para peneliti yang publikasinya diunggah pada jurnal internasional terindeks scopus.
Bahkan, kewajiban itu menjadi tolok ukur pencapaian kinerja seorang dosen sebagai syarat mendapatkan insentif kinerja wajib, di samping juga memperbesar akses dosen terhadap dana penelitian. Dari sisi akademik selain melakukan pelatihan untuk dosen baru, juga pembimbingan bagi yang akan meng-up load artikel hasil penelitiannya ke dalam jurnal internasional terindeks.
Keunggulan riset masih harus ditambah dengan hasil riset tersebut bisa digunakan oleh sektor industri. Bagaimana kerja sama Universitas Diponegoro dengan sektor industri?
Beberapa hasil riset telah menghasilkan sejumlah produk yang telah digunakan industri. Contohnya, alat detektor elevasi air di landasan pacu bandar udara. Kami telah bekerja sama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Angkasa Pura 1.
Selain itu, ada alat penjernih air dengan menggunakan teknologi membran, yang telah digunakan oleh beberapa industri perhotelan. Tangan robotik telah dipakai oleh rumah sakit Angkatan Laut (RSAL) untuk membantu pasien yang tidak memiliki tangan akibat kecelakaan kerja.
Bagaimana menumbuhkan budaya riset di Universitas Diponegoro agar sejak dini para mahasiswa sudah mencintai riset dan penelitian?
Kami mewujudkan itu dengan melakukan kebijakan multidimensional, baik dari kebijakan anggaran maupun kebijakan akademik. Dari kebijakan keuangan, mahasiswa dirangsang dengan penyediaan dana penelitian pada masing-masing fakultas. Kami juga mendukung pendanaan untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) serta dilakukan pembimbingan dengan intensif.
Seberapa banyak hasil riset Universitas Diponegoro bisa masuk dan dipakai oleh dunia industri?
Belum terlalu banyak yang siap dipakai industri. Namun, jumlah yang telah mendapatkan hak paten sudah lebih dari 100 karya riset.
Tantangan lain bagaimana agar lulusan Universitas Diponegoro bisa menciptakan lapangan kerja?
Adanya bantuan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk merangsang pendirian perusahaan start up yakni perusahaan dalam kerangka inkubasi bisnis. Dengan itu semua diharapkan tidak hanya menghasilkan wiraswasta yang andal, tapi juga mampu mencetak lapangan pekerjaan.
Adakah jurus khusus dalam menyiapkan mahasiswa supaya setelah lulus mereka bisa membuka lapangan kerja sendiri?
Universitas Diponegoro sering menghadirkan tokohtokoh muda, praktisi entrepreneur yang berhasil untuk menyebarkan kiat sukses dan kemampuan menghindari dan menghadapi kegagalan dalam memulai usaha mereka.
Universitas Diponegoro pada Juli 2018 menempati peringkat lima dalam Indonesia ranking dan peringkat 1.409 dalam world ranking di Webometrics for Website. Prestasi ini sangat membanggakan. Bagaimana mempertahankan bahkan bisa meningkatkannya?
Di Universitas Diponegoro ada unit khusus yang menangani pemeringkatan dengan tugas memberikan rekomendasi kebijakan hal-hal yang dibutuhkan dalam memenuhi parameter yang disyaratkan baik WUR (World University Rank) maupun AUR (Asia University Rank). Setiap tahun dilakukan pertemuan untuk mengevaluasi dan merencanakan kebijakan tahun yang akan datang.
Prestasi lainnya?
Dalam klaterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2017 dari Kemenristekdikti, Universitas Diponegoro menempati peringkat 6 dari 14 perguruan tinggi terbaik (Klaster I) tahun 2017 kelompok nonpoliteknik. Universitas Diponegoro pada bulan Januari 2017 menempati peringkat 2 di Indonesia dan peringkat 203 dalam World Ranking di Webometrics for Repository.
Universitas Diponegoro menempati posisi papan atas 4 besar kampus terbaik di Indonesia dalam rilis terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga 4ICU, pada bulan Juli 2018. Sebagaimana dimuat dalam situs resmi http://www.4icu.org/ id/, Universitas Diponegoro menempati rangking ke-4 kampus terbaik di Indonesia. Sedangkan posisi 1 sampai 3 secara berurutan ditempati oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Selain itu, Universitas Diponegoro menempati peringkat 6 se-Indonesia dalam QS World University Ranking dan menempati peringkat 7 se-Indonesia dalam QS Asian University Ranking. Universitas Diponegoro mendapatkan 1 bintang dalam bidang research, 3 bintang dalam bidang employability, 1 bintang dalam bidang teaching, 5 bintang dalam bidang infrastructure, 4 bintang dalam bidang internationalization, 1 bintang dalam bidang innovation, dan 5 bintang dalam bidang engagement.
Bagaimana dengan prestasi mahasiswa tingkat internasional?
Ada banyak. Sebut saja beberapa prestasi mahasiswa kami di tahun 2017. I Wayan Krisna W dan Zanjabila Aulia dari Fakultas Teknik juara 1 pada Winer Voice Challenge (EDMAD-38) 19-23 Januari 2017 di University of Malaya, Kuala Lumpur. Nandita Nur Rahma, Muhammad Haikal, Qurrotun A'yuni dari Fakultas Teknik juara 2 pada Winer Voice Challenge & Champion of Nobel Session EDMAD-38, 19-23 Januari 2017 di University of Malaya, Kuala Lumpur.
Fatimah Al Zahra dari Fakultas Teknik juara 1 pada Debat Competition & Champion Innogreenation dalam PELTAC (Profesional Enginering, Leadership & Teamwork Awareness Camp ) 21-26 Januari 2017 di Universiti Teknologi Malaysia Johor Baru. Khairunnisa dari Fakultas Teknik juara 1 pada Debat Competition & Champion Innogreenation dalam PELTAC (Profesional Enginering, Leadership & Teamwork Awareness Camp) 21-26 Januari 2017 di Universiti Teknologi Malaysia Johor Baru.
Untuk meningkatkan kualitas harus didukung SDM yang baik. Apa upaya untuk meningkatkan SDM di Universitas Diponegoro?
SDM Universitas Diponegoro masih belum cukup jumlahnya yang menyandang gelar doktor. Untuk mengatasi masalah itu yang dilakukan dengan memberi izin belajar bagi golongan dosen senior yang tidak bisa lagi menggunakan skema tugas belajar.
Sedangkan bagi dosen junior yang masih dapat menggunakan skema tugas belajar maka digunakanlah skema tugas belajar baik dengan dana internal Universitas Diponegoro maupun dana dari beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) maupun Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri (BUDI LN). Di samping itu, melalui dana world class university dilakukan dukungan pendanaan bagi dosen yang akan mengikuti berbagai kegiatan di manca negara.
Bagaimana dengan SDM terutama dosen di Universitas Diponegoro apakah sudah memenuhi harapan Anda?
Belum, karena banyak yang belum menyandang gelar doktor dan profesor.
Fasilitas yang ada di kampus, termasuk laboratorium sudah cukupkah untuk meningkatkan kualitas seperti yang Anda inginkan?
Sangat tidak mencukupi. Untuk itu, Universitas Diponegoro pada 2018 menyebut sebagai tahun laboratorium yakni dengan melakukan pembelian peralatan baru dan canggih untuk menggantikan alat-alat yang sudah usang. Program ini direncanakan akan terus dilakukan pendanaan untuk setiap tahunnnya.
Untuk memacu peningkatan kualitas perlu dijalin kerja sama dengan universitas manca negara. Seberapa banyak kerja sama tersebut dijalin dan bagaimana hasilnya?
Banyak sekali kerja sama Universitas Diponegoro dengan universitas mancanegara hampir di segala benua, terutama kerja sama di bidang akademik.
Universitas Diponegoro juga dikenal sangat peduli pada masalah lingkungan hidup. Apa saja yang telah dan akan dilakukan untuk membantu menjaga lingkungan hidup?
Sebagai bagian dari komunitas Greenmetrics maka masalah lingkungan merupakan konsen utama kami. Oleh karena itu, segenap parameter yang digunakan Greenmetrics menjadi pemandu dalam pengelolaan lingkungan.
Apakah target khusus yang ingin diraih selama Anda memimpin Universitas Diponegoro?
Universitas Diponegoro ingin menjadi universitas yang masuk 500 besar dunia dan menjadi pusat beberapa keilmuan yang terpandang serta mampu meningkatkan kesejahteraan segenap civitas akademika di segala bidang.
N-3