AMMAN - Yordania dan Jerman membahas upaya untuk menghentikan perang di Jalur Gaza yang mengakibatkan bencana yang ditimbulkan serta memberikan akses yang memadai agar bantuan kemanusiaan bisa sampai di kawasan tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania, Ayman Safadi dan Menlu Jerman,Annalena Baerbock membicarakan hal itu di ibukota Amman sebagai bagian dari kunjungan resmi ke kerajaan itu, Sabtu (27/1).

"Para diplomat tinggi tersebut mengadakan pembicaraan panjang mengenai upaya menghentikan perang di Gaza dan kondisi bencana yang ditimbulkan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania.

Seperti dikutip dari Antara, Safadi menekankan menghentikan perang di Gaza adalah prioritas utama yang harus segera dicapai, satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kemanusiaan yang disebabkan penyerangan, dan untuk memastikan pengiriman bantuan yang cukup di seluruh wilayah Jalur Gaza.

Ia memperingatkan bahaya perang yang meluas secara regional akan meningkat seiring dengan berlanjutnya konflik.

Safadi menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memaksa Israel segera menerapkan prosedur langkah-langkah yang diadopsi Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ), termasuk menghentikan pembunuhan warga Palestina, memastikan masuknya bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang cukup, menghentikan hasutan, dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang menghasut.

Safadi menekankan "setiap pendekatan di masa depan terhadap Gaza harus komprehensif, menegaskan kesatuan Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan rencana yang jelas untuk mencapai solusi komprehensif terhadap konflik berdasarkan solusi dua negara."

Menurut pernyataan itu, kedua diplomat memastikan bahwa "solusi dua negara adalah jalan satu-satunya untuk mencapai keamanan, kestabilan, dan perdamaian di wilayah itu.

Mereka menekankan "pentingnya menghormati aturan hukum internasional dan kemanusiaan, dan perlunya memastikan perlindungan bagi warga sipil."

Pernyataan itu juga mengutip Baerbock yang mengatakan warga Israel dan Palestina tidak dapat hidup berdampingan dalam damai kecuali terjaminnya keamanan yang merupakan bagian integral dari keamanan satu sama lain. "Israel tidak akan aman tanpa memberikan keamanan bagi warga Palestina, dan juga sebaliknya," katanya.

"Setiap orang perlu menjalankan perannya masing-masing untuk menghentikan penderitaan kedua pihak, dan kita harus melakukan segala kemungkinan untuk memecahkan masalah. dalam perjalanan menuju solusi dua negara," katanya.

Baerbock menjelaskan saat ini ribuan warga Palestina yang mengungsi di fasilitas PBB dan lainnya tidak memiliki tempat lain untuk berlindung. Dia menekankan pentingnya gencatan senjata kemanusiaan sekarang, untuk kemudian mencapai gencatan senjata berkelanjutan, yang pada akhirnya membebaskan sandera.

Dia melanjutkan sesuai dengan putusan ICJ, pemerintah Israel harus segera mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza dan menyesuaikan cara mereka melakukan operasi.

Baerbock juga menyampaikan penolakan negaranya, atas pemindahan paksa warga Palestina dan kedua diplomat sepakat berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga: