WASHINGTON - Keputusan bank sentral AS untuk memangkas suku bunga minggu ini merupakan "tanda yang sangat positif" bagi kondisi ekonomi terbesar dunia, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Kamis (19/9).

Pernyataan Yellenmuncul sehari setelah Federal Reserve memilih pemotongan suku bunga agresif sebesar setengah poin persentase, yang pertama sejak 2020 saat inflasi mereda.

"Hal ini mencerminkan keyakinan Fed bahwa inflasi telah turun drastis dan berada di jalur kembali ke target dua persen, dan bahwa risiko terkait inflasi telah benar-benar berkurang secara signifikan," kataYellendalam sebuah acara di Washington.

"Pada saat yang sama, kami memiliki pasar kerja yang tetap kuat," katanya.

Yellen menambahkan bahwa menurunkan inflasi secara sukses dalam konteks pasar kerja yang kuat, yang dikenal sebagai soft landing, adalah "persis apa yang sedang kita lihat dalam perekonomian."

Dalam pidato terpisah pada hari Kamis, Presiden Joe Biden mengatakan, "Penurunan suku bunga oleh The Fed bukanlah deklarasi kemenangan. Ini adalah deklarasi kemajuan."

Ia menambahkan di Economic Club of Washington DC bahwa ini merupakan sinyal Amerika Serikat telah memasuki fase pemulihan baru, meskipun ia menekankan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Komentar mereka muncul setelah calon presiden dari Partai Republik Donald Trump pada hari Rabu menuduh bahwa keputusan Fed merupakan respons terhadap ekonomi yang "sangat buruk" atau telah "bermain politik."

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman dan dapat dilihat sebagai hal yang menguntungkan bagi pemerintahan Gedung Putih menjelang pemilihan presiden bulan November, dengan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat.

Namun Ketua Fed Jerome Powell menekankan setelah mengumumkan penurunan suku bunga, "Kami tidak melayani politisi mana pun, tokoh politik mana pun, tujuan apa pun, atau isu apa pun."

Biden mengatakan dalam pidatonya bahwa independensi Fed telah memberikan manfaat bagi negara.

Pada hari Kamis, Yellen juga membela tarif yang baru-baru ini dinaikkan pemerintahan Biden pada barang-barang Tiongkok, mulai dari kendaraan listrik hingga baterai.

"Ini adalah area di mana Tiongkok memiliki kelebihan kapasitas yang sangat besar. Kami telah membuat keputusan sadar bahwa di bidang energi bersih, kami ingin mengembangkannya sebagai industri di Amerika Serikat," katanya.

"Itu bukan berarti kami ingin melakukan semuanya sendiri," kata Yellen. "Namun, kami benar-benar ingin mengurangi ketergantungan kami pada Tiongkok."

Baca Juga: