JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali menggelar rangkaian pelatihan peningkatan kompetensi digital bagi para penyandang disabilitas. Kali ini, selain pelatihan Pesantren Disabilitas, XL Axiata juga telah menyiapkan pelatihan untuk mempersiapkan penyandang disabilitas memasuki dunia kerja.
"Bahkan, pada September 2024 mendatang, kantor XL Axiata akan membuka program magang kerja bagi penyandang disabilitas," kata Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, melalui keterangan tertulis pada hari Senin (22/7).
Perusahaan melihat masih banyak dari para disabilitas ini belum memiliki dukungan yang cukup untuk dapat meningkatkan dan memiliki kompetensi yang memadai, sementara persaingan di industri semakin tinggi. Karena itu, XL Axiata berkomitmen menjalankan berbagai program yang sejalan dengan prinsip SDG's (Social Development Goals), secara khusus yang terkait dengan pendidikan berkualitas, menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, serta meningkatkan kesempatan belajar bagi semua orang.
Marwan menambahkan, untuk menyukseskan program magang, manajemen XL Axiata juga secara khusus akan menyiapkan lingkungan kerja yang inklusif bagi peserta magang penyandang disabilitas. Untuk itu sebuah pelatihan juga akan segera dilaksanakan untuk melatih karyawan XL Axiata agar mampu berinteraksi secara benar dengan rekan-rekan penyandang disabilitas yang sedang magang.
"Dalam training ini, antara lain akan diajarkan mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Dengan tersedianya lingkungan kerja yang kondusif bagi mereka, diharapkan program magang bisa memberikan hasil yang maksimal serta #JadiLebihBaik," katanya.
Mengangkat tema Filantropi Digital Bagi Disabilitas, Program Pesantren Disabilitas digelar di Bandung, 20-21 Juli 2024. Pelaksanaan program ini berlokasi di Rumah Quran Isyaroh, Bandung. Tercatat sebanyak 38 peserta yang terdiri dari pengajar dan santri disabilitas tuli mengikuti pelatihan dengan materi mengenai produksi konten digital audio visual, komunikasi publik berbasis digital, dan literasi digital filantropi.
"Pengajar berasal dari para mitra kolaborasi yang berasal dari komunitas lokal serta para profesional yang memiliki spirit, tujuan dan kepedulian yang sama dengan XL Axiata dalam memajukan para penyandang disabilitas, seperti Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony, AnakBrand Agency," ungkap Marwan.
Peserta diajarkan bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan sarana yang ada. Keterampilan literasi siswa penyandang disabilitas tuli ini sangat dipengaruhi oleh pola pembelajaran yang digunakan, seperti pola interaksi dengan teman di sekolah, bagaimana menanggapi, hingga kepekaan terhadap sarana pembelajaran yang ada. Dibutuhkan keterampilan ini untuk menyiapkan mereka masuk ke lingkungan yang inklusif.
Materi literasi digital yang diberikan seputar pengenalan internet dan alat digital. Di mana para peserta diajarkan untuk mengenal internet dan alat digital seperti tablet untuk mendukung pembuatan konten foto dan video yang positif untuk media sosial. Pelatihan serupa sebelumnya telah digelar di Pesantren Disabilitas Tuli Temanggung, Jawa Tengah dan di Komunitas Disabilitas Netra di Yogyakarta, pada pertengahan 2023.
"Selain itu, untuk mendukung proses kerja dari pengurus Rumah Quran Isyaroh Bandung, XL Axiata menyalurkan perangkat tablet yang dilengkapi dengan paket data untuk setahun," terangnya.
Melalui program Gerakan Donasi Kuota (GDK) dari XL Axiata, proses belajar mengajar para santri nantinya akan dilengkapi dengan penyaluran tablet, router, hingga paket data selama satu tahun. Tidak hanya itu, untuk menunjang operasional pengurus Rumah Quran Isyaroh Bandung, XL Axiata juga memberikan dukungan berupa paket data XL dan AXIS selama satu tahun. "Karyawan XL Axiata pun turut aktif berpartisipasi dengan memberikan zakat karyawan yang disalurkan melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL)," ucapnya.
Program Disabilitas Siap Kerja
Sementara itu, mengenai Program Disabilitas Siap Kerja, XL Axiata menggelar pelatihan dan pendampingan bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan kapabilitas hingga siap kerja. Melalui program ini, XL Axiata ingin memberikan dukungan kesiapan kerja yang inklusif bagi para penyandang disabilitas. Menyediakan lingkungan kerja inklusif yang sesuai dengan prinsip yang dimiliki oleh XL Axiata, yaitu mendukung prinsip Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusivitas (Diversity, Equity, Inclusivity/DEI).
Rangkaian program XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja akan dimulai sejak 30 Juli 2024. Pelatihan akan dilakukan di empat kota besar yaitu, Surabaya, Medan, Bandung, dan Jakarta. Peserta pelatihan XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja ini terdiri dari 105 penyandang disabilitas, yang berasal dari enam mitra komunitas disabilitas local.
Mereka berasal dari Rumah Difabel/Khadijah Sharaswaty Indonesia Medan, Dilans Indonesia Bandung, Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus Surabaya, FeminisThemis Surabaya, Tim Bisindo dan Aksesibilitas Surabaya, hingga Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia.
Mengenai kesempatan magang, XL Axiata hanya akan memberikan kesempatan magang bagi peserta pelatihan Program Peduli Disabilitas Siap Kerja dan telah lolos seleksi. Peserta terpilih untuk magang akan ditempatkan bekerja di Kantor Pusat XL Axiata dan empat Kantor Region XL Axiata, masing-masing di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Masa pelaksanaan magang akan berlangsung selama enam pekan.
"Bagi peserta disabilitas yang telah mengikuti rangkaian program ini, akan memperoleh kesempatan magang di XL Axiata. Karyawan pun diberikan kesempatan untuk mendampingi para disabilitas nantinya. Para karyawan terpilih dari berbagai departemen maupun daerah ini nantinya akan mendampingi dan memberikan penjelasan seputar proses dan lingkungan kerja di XL Axiata. Para Peserta terpilih untuk magang pun akan ditempatkan selama enam minggu di kantor-kantor XL Axiata yang tersebar di keempat kota tersebut," kata Marwan.
Pelatihan Etika Kerja
Terkait pelatihan mengenai etika kerja dengan disabilitas untuk karyawan XL Axiata, sekitar 100 orang karyawan akan mengikuti program ini. Mereka perwakilan dari berbagai departemen. Para peserta akan mendapatkan materi mengenai etika interaksi dan etika kerja dengan penyandang disabilitas agar produktivitas kerja selaras.
Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat berinteraksi secara baik dengan para penyandang disabilitas. Lebih jauh para karyawan yang mengikuti pelatihan ini pun diharapkan dapat menjadi menjadi perpanjangan tangan perusahaan dalam menyebarkan etika kerja kepada karyawan lainnya.
"Melalui serangkaian kegiatan ini, XL Axiata ingin mendorong para penyandang disabilitas agar mampu berada pada kondisi inklusif, mengembangkan potensi yang ada, serta mempunyai nilai jual di dunia kerja. Harapanya, penyandang disabilitas memiliki semangat dan tidak minder untuk bisa bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing," lanjutnya.