JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus wujudkan komitmen pemberdayaan perempuan dengan meningkatkan keahlian (skill) karyawan perempuan dalam penguasaan teknologi digital. Untuk itu, XL Axiata bersama Microsoft Indonesia menggelar penandatanganan nota kesepahamanan atau Memorandum of Understanding (MoU) guna menerapkan Code; Without Barriers (CWB).

Penandatanganan diharapkan juga akan menghadirkan ekosistem yang sehat dan membuka kesempatan yang lebih besar terhadap talenta perempuan untuk menjadi penggerak inovasi di bidang teknologi digital. Penandatanganan kemitraan ini dilakukan oleh Chief Human Capital Officer XL Axiata, M. Hira Kurnia dan Chief Financial Officer Microsoft Indonesia, Krishna Worotikan di Gedung XL Axiata Tower Jakarta, Kamis (18/08).

Direktur & Chief Strategic Transformation Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, XL Axiata berkomitmen untuk meningkatkan keahliankaryawan perempuan dalam perusahaan, termasuk penguasaan teknologi digital. Melalui implementasi program CWB, seperti hackathon, bimbingan, hingga dukungan dari para pemimpin bisnis, kami berharap mampu meningkatkan keahlian digital karyawan perempuan dan juga karyawan magang XL Axiata.

"Para karyawan tersebut akan kami dorong untuk menunjukkan kemampuan teknis mereka dengan menciptakan kesadaran, menantang asumsi, serta mengambil manfaat dari dunia coding, teknologi, dan data science," ucap dia pada kesempatan tersebut.

Yessie yang sekaligus Chair G20 Empower Indonesia menambahkan, Program CWB ini merupakan program kolaborasi antara G20 Empower dengan Microsoft. Posisi XL Axiata bertindak sebagai salah satu advocate dari G20 Empower berkomitmen untuk meningkatkan pengembanganm keahlian (development skills) karyawan perempuannya melalui program ini.

Program ini diharapkan dapat memberi perubahan dalam organisasi. Pertama, mampu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan hingga peran para perempuan di XL Axiata melalui gamifikasi khususnya terkait Azure Fundamental, Microsoft Product and Services, Data AI, dan Azure Enablement.

Kedua, pengembangan dan peningkatan pengetahuan untuk para mahasiswa yang ikut program magang bersertifikat Kampus Merdeka. Para peserta, dalam hal ini karyawan dan peserta magang perempuan akan mengikuti pelatihan yang telah disiapkan selama satu tahun.

Hingga saat ini, total karyawan perempuan di XL Axiata telah mencapai 470 orang atau sekitar 30 persen dari total karyawan yang mencapai sekitar 1.560. Perusahaan menargetkan sekitar 30 persen karyawan perempuan untuk menjadi partisipan pada program CWB ini.

Country Lead Azure GTM Microsoft Indonesia sekaligus CWB Lead Microsoft Indonesia Fiki Setiyono, menjelaskan ia optimis keikutsertaan XL Axiata di dalam program Code; Without Barriers akan mempercepat laju pemberdayaan perempuan di Indonesia, khususnya dari sisi digital. Hal ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia.

"Cloud dan AI telah menjadi fondasi inovasi digital saat ini, sehingga partisipasi perempuan di ranah ini akan semakin meningkatkan kekuatan inovasi Indonesia. Bersama, mari kita dorong inklusivitas dalam memberdayakan Indonesia," ujar dia.

Program CWB pertama kali diluncurkan oleh Microsoft di Asia Pasifik pada September 2021. Sedikitnya 13 perusahaan dan 21 komunitas developer di Asia Pasifik telah menjadi mitra program ini. Sejak peluncurannya, program ini juga telah menjalankan 18 program sertifikasi Women in AI di delapan negara di Asia Pasifik, melatih lebih dari 480 perempuan, dan mengeluarkan sertifikasi bagi 203 developers.

XL Axiata dan Microsoft Indonesia meyakini bahwa keragaman yang bertujuan untuk melatih perempuan dari perusahaan. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat semakin membuka akses kerja dan pengembangan karier bagi talenta perempuan di Indonesia secara lebih luas, serta mendorong keterlibatan pemimpin teknologi perempuan dalam melakukan pembinaan (coaching) dan pendampingan (mentoring) untuk menginspirasi dan memberdayakan lebih banyak lagi talenta perempuan.

Lebih jauh, kedua pihak berharap, kolaborasi ini juga akan dapat mengatasi kesenjangan gender di sektor cloud, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan teknologi digital yang berkembang begitu pesat. Program ini menyediakan platform yang memungkinkan developer, coder, dan talenta teknis perempuan lainnya untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif, serta mendorong inovasi.

Baca Juga: