JAKARTA - Peneliti Jerman bisa mendeteksi lewat suara, apakah orang lebih ekstrovert atau introvert. Yang lebih penting lagi, mereka juga bisa diagnosis dini penyakit seperti Parkinson.

Melansir media Jerman DW Sabtu (5/3), seorang ahli informatika Björn Schuller bisa memberikan informasi tentang orang-orang yang tidak ia kenal.Yang ia butuhkan hanya rekaman suara mereka, bahkan hanya sejumlah kata-kata.

Björn Schuller dan timnya mengembangkan sistem pintar analisis suara. Untuk menguji sistem yang ia buat, tiga orang relawan, yaitu Katharina, Dirk dan Robin diminta untuk membaca dan merekam sebuah teks pendek.

Berdasarkan suara, komputer mengecek apa yang disebut "Big Five", yaitu lima pertanda utama kepribadian seseorang. Björn Schuller menjelaskan lebih terperinci, lima hal tersebut yang pertama: keterbukaan bagi pengalaman, hal baru dan keinginan untuk bereksperimen.

Yang kedua kategori tanggung jawab, dan yang ketiga ekstrovert atau introvert, jadi apakah orang itu senang bergaul. Yang keempat disebut kompatibel, artinya: seberapa mampu orang bekerja dalam tim. Dan yang terakhir adalah indikasi apakah orang itu tenang atau labil secara emosional.

"Relawan pertama Dirk tampaknya sangat senang bereksperimen. Ia terbuka untuk mencoba sesuatu yang baru", kata Björn Schuller, yang mengajar di Universitas Augsburg.Ketika ditanya, dia memang senang mencoba hal baru. Selain itu dia juga sangat giat, misalnya, di waktu luangnya dia jadi pemelihara lebah. Dia punya tujuh koloni lebah. Dia juga ikut pentas teater dan tertarik mengetahui hampir semua hal.

Apakah suara kita benar-benar mengungkap banyak hal tentang karakter kita? Ya, kata Björn Schuller, dan tidak hanya itu. Dia bahkan bisa mendiagnosispenyakit dari suara. "Jadi dalam hal ini suara ibaratnya cermin jiwa," jelas Björn Schuller. Mereka bisa mengatakan banyak hal tentang suasana hati, juga tentangpenyakit, dan perubahan lain yang berkaitan dengan kesehatan.

Petunjuk tentang penyakit bisa diperoleh dari suara, karena hampir seluruh bagian tubuh ikut dalam pembentukan suara. Kita butuh paru-paru, batang tenggorokan dan pangkal tenggorokan, dan tentu juga pita suara. Di sinilah terbentuk suara. Lidah, bibir dan otot wajah membuat suara orang berbeda-beda.

Untuk menarik dan menghembuskan napas, kita juga butuh otot dalam ruang dada dan perut, misalnya diafragma. Lebih dari 100 otot berperan dalam pembentukan suara, dan beberapa bagian dalam otak. Jika kita merasa tegang atau kesakitan, merasa takut atau depresi, kerjasama yang kompleks ini berubah - demikian halnya suara kita.

Deteksi Parkinson

Berkat sistem analisa suara, sekarang para peneliti berusaha untuk bisa mengenali Parkinson sejak stadium sangat dini. Demikian halnya dengan penyakit lain, seperti autisme, ADHS atau depresi. Ketepatan program antara 70% hingga 90%. Itu bisa berfungsi, sebab sistem sudah terisi ratusan sampel suara pasien yang sudah didiagnosis.

"Parkinson adalah penyakit yang berkaitan dengan degenerasi saraf." Artinya, penyakit ini secara khusus menyerang kemampuan motorik. Itu terlihat sangat dini pada otot-otot halus yang kita gunakan untuk membentuk suara. Dibanding dengan suara orang yang sehat, orang yang sakit berat suaranya terputus-putus.

Baca Juga: