Pelaku pelecehan seksual, Francois Abello Camille , menjanjikan kepada calon korban akan dijadilan model dan menda-patkan imbalaan satu juta rupiah

JAKARTA - Warga negara asing (WNA) Prancis, Francois Abello Camille, 65 tahun, ditangkap diduga melakukan tindak pelecehan seksual terhadap 305 anak-anak.

"Dari hasil penyelidikan sudah sebanyak 305 yang sudah menjad korban pencabulan yang dilakukan oleh Camille . Angka tersebut didapat setelah pihak kepolisian menyelidiki laptop milik pelaku," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nanan Sudjana, di Jakarta, Kamis (9/7).

Nana menuturkan kejahatan yang dilakukan Camille masuk kategori child sex groomer. Artinya, pelaku akan mendandani korbannya yang kebanyakan adalah anak jalanan perempuan.

"Para korban anak ini merupakan anak jalanan perempuan, kemudian mereka dibujuk dengan memberikan sesuatu imbalan uang, kemudian mereka didandani, di-make up terlebih dahulu, sehingga terlihat menarik," ujar Nana.

Menurut Nana, Modus yang dilakukan oleh tersangka yakni menawarkan kepada korban untuk dijadikan sebagai model. Kemudian, tersangka juga memberikan uang imbalan ke korban sebesar 250 ribu sampai satu juta rupiah.

"Setelah difoto, para korban lantas disetubuhi oleh pelaku. Jadi tersangka ini menyampaikan kepada korban mereka akan dijadikan foto model. Setelah itu, diberikan imbalan sebesar 250 ribu sampai satu juta rupiah, kemudian mereka disetubuhi," ujar Nana.

Nana menyampaikan, kronologis pengungkapan bermula ketika Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mendapatkan informasi terkait dugaan tindak kejahatan eksploitasi atau pelecehan seksual terhadap anak perempuan.

Selanjutnya, anggota Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi di Hotel PP, Jalan Mangga Besar, sekitar Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. Pada kamar itu penyidik mendapati warga negara asing (tersangka) dalam kondisi setengah telanjang bersama dua anak di bawah umur dengan kondisi telanjang dan setengah telanjang.

Menurut Nana, polisi menduga setidaknya ada 305 anak perempuan menjadi korban berdasarkan temuan rekaman video yang disimpan di laptopnya. Korbannya kebanyakan anak jalanan yang kemudian didandani, kemudian dipotret dan dilecehkan.

Cari di Jalanan

Nana menjelaskan, modus operandi tersangka biasanya berjalan-jalan mencari kerumunan anak-anak perempuan, kemudian didekati, ditawarkan dan dibujuk untuk menjadi foto model. Ketika ada anak perempuan yang mau, maka korban dibawa ke kamar hotel yang sudah "disulap" menjadi mirip studio.

"Dalam menjalankan aksinya, tersangka menyiapkan kamera tersembunyi untuk merekam perbuatannya. Anak yang disetubuhi dikasih imbalan uang 250 ribu sampai satu juta rupiah," ujarnya.

Nana mengatakan, pelaku memanfaat anak-anak yang pernah menjadi korban untuk mengajak teman-temannya ke hotel. Sehingga jumlahnya mencapai ratusan korban. "Diiming-imingi menjadi foto model anak tersebut, kemudian difoto telanjang, kemudian disetubuhi oleh tersangka. Bagi anak yang tidak mau disetubuhi, di sini unsur kekerasan juga ada, anak ini ditempeleng bahkan ditendang," terangnya. n jon/P-5

Baca Juga: