Terhambat oleh situasai mewabahnya Covid-19 di seluruh dunia, membuat banyak pecinta wisata petualangan harus diam sejenak, menanti usainya masa pembatasan sosial. Namun demikian, pencarian tempat-tempat wisata serta paket-paket wisata petualangan terus berlangsung lewat online.

Hal inilah yang disajikan oleh laman Trendhunter.com, dimana banyak tempat wisasata petualangan serta paket wisata petualangan ditawarkan. Dalam upaya memberikan lebih dari sekadar akomodasi sementara kepada para wisatawan, Airbnb meluncurkan paket 'Petualangan Airbnb.'

Sebelumnya platform Airbnb Experience juga menawarkan kegiatan singkat seperti kelas memasak dan tur jalan kaki. Berikutnya platform baru ini akan menyiapkan paket kunjungan semalam. Petualangan Airbnb tersebut adalah perjalanan ke tempat-tempat yang luar biasa.

Petualangan Airbnb adalah kunjungan semalam yang unik yang dapat ditambahkan oleh para pecinta wisata petualangan ke daftar perjalanan mereka. Saat ini, ada 200 wisata petualangan ini yanhg bisa dipilih dan menjangkau enam benua. Semua petualangan ditujukan untuk kelompok kecil yang terdiri dari 12 orang atau kurang. Diantara tujuan yang unik adalah mengikuti Slow Food Safari di Galapagos atau mengunjungi pertanian tiram di Swedia.

Galapagos Slow Food TravelSlow Food Islands Galapagos memberi akses bagi wisatawan pada keanekaragaman pulau yang luar biasa di air dan di darat. Pemukiman manusia di Galapagos relatif baru dan identitas budayanya berkembang. Tradisi makanan di pulau itu adalah campuran dari wilayah dan negara-negara yang dihadirkan penduduk modern Galapagos.Tur ini bertujuan untuk mendidik tentang pentingnya membangun sumber makanan berkelanjutan di pulau-pulau, mendorong pengembangan budaya makanan Galapagos serta memaparkan wisatawan pada satwa liar menakjubkan yang membuat pulau-pulau Galapagos begitu istimewa. Wisatawan akan belajar tentang inisiatif lokal yang bekerja untuk membangun identitas makanan berkelanjutan dan menikmati hidangan gastronomi yang luar biasa dari budidaya ekosistem unik ini.Karena usaha Slow Food di Kepulauan Galapagos masih dalam masa pertumbuhan, maka kunjungan wisatawan bisa membantu mendorong pengembangan petani dengan mendukung pertanian masyarakat dan bisnis lokal. Salah satu contoh paket wisata adalah Perjalanan Masak Makanan Hutan Mashpi Cloud bekerjasama dengan anggota komunitas Slow Food (gerakan komunitas yang menentang Fast Food) dari daratan Ekuador. Dalam tur Hutan Mashpi ini telah diciptakan cara yang luar biasa untuk mendukung pertanian berkelanjutan, regenerasi hutan, dan pariwisata yang bertanggung jawab. Tur melalui Hutan Awan, rencana perjalanan berfokus pada Kawasan Konservasi dan Penggunaan Berkelanjutan Mashpi-Guaycuyacu-Sahuangal (ACUS), Cagar Biosfer yang diakui oleh UNESCO sebagai zona konservasi dan pembangunan berkelanjutan. Ekosistem unik ini mencakup Chocó Nacional Cacao Presidium, di mana 12 keluarga petani menggunakan teknik permakultur untuk mengolah benih kakao asli secara berkelanjutan yang dikenal sebagai Nacional Cacao.

Perjalanan ini berupa kunjungan ke salah satu pertanian permakultur organik pertama di Ekuador, sekolah regenerasi hutan, dan Presidium Chacao Nacional Cacao. Saat berkeliling wilayah ini wisatawan melakukan perjalanan melalui berbagai tahapan hutan regenerasi dan belajar tentang proyek reboisasi lokal yang sedang berlangsung.Awal Slow Food GalapagosDi pulau Santa Cruz di Kepulauan Galapagos, dari 400 petani yang terdaftar dan hanya 2 yang organik. Dari semua ini, satu fokus pada kopi. Pulau-pulau ini adalah rumah bagi sekitar 30.000 penduduk setempat dan populasi turis. Maka petani organik tunggal yang sendirian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua itu.Sekitar 90 persen makanan di Galapagos diimpor, dan dengan hampir 1000 kilometer lautan di antara benua Ekuador dan pulau-pulau, ini berarti perjalanan makanan kita tersebut menyebabkan banyak emisi di udara. Ini adalah bagaimana Slow Food Galapagos dimulai.

Sekelompok warga yang sadar ingin memiliki pilihan untuk memilih makanan lokal yang baik, bersih dan adil. Warga ini mulai membuat pameran dan pasar di mana mereka dapat bertemu produsen, tetapi juga, untuk belajar dan mendidik masyarakat tentang apa arti lokal. Galapagos adalah pemukiman manusia yang relatif baru, dan identitasnya masih dalam konstruksi. Gastronomi lokal sebagian besar dibangun di atas budaya yang dibawa oleh para migran ke kepulauan dan ketergantungan pada barang-barang impor sangat besar. Sementara hidangan laut lokal yang segar mudah ditemukan di banyak hidangan, di luar kekayaan lautnya, hamper semua menu asing yang ditawarkanBeberapa orang yang memiliki pengetahuan tentang pertanian meminta masyarakat untuk bertani dengan cara yang belum pernah dipelajari di Galapagos, tanpa budaya leluhur untuk diikuti, dengan tidak adanya bunga dan serangga yang terlihat dalam pedoman pertanian organik umum, dengan kondisi yang sangat berbeda ketika spesies invasif atau berpotensi invasif masuk kepulauan, dan tidak ada benih lokal yang pernah disimpan atau tersedia untuk mereka.Pertanian Galapagos sepenuhnya bergantung pada impor, mulai dari benih hingga bahan kimia yang berisiko bagi kehidupan. Keajaiban terjadi ketika banyak pertanyaan dari orang-orang yang ingin melihat pertanian dan bersedia membayar untuk hal tersebut. Ini bukan sembarang pengunjung, karena mereka tidak mencari penawaran murah atau liburan mewah.

Mereka adalah orang-orang yang menginginkan pengalaman bertualang di Galapagos.Selanjutnya permintaan terus meningkat. Apalagi pihak berwenang di Galapagos mengumumkan kemitraan dengan Slow Food International untuk menawarkan pengalaman Perjalanan Slow Food Conscience. Ars

Baca Juga: