Wirausaha harus memiliki soft skills dan karakter untuk terus kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Untuk sukses.

JAKARTA - Perencanaan bisnis atau business plan merupakan instrumen penting dalam wirausaha. Tanpa hal tersebut, jenis usaha apa pun bakal sulit berkembang.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto, dalam Peluncuran Pembelajaran Perdana Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), di Jakarta, Rabu (30/6).

"Saya pernah punya 14 bisnis, tapi 12 gagal. Business plan yang dulu sering sekali saya anggap remeh. Itu sumber kegagalan," ujar Wikan.

Wikan menjelaskan, perencanaan bisnis yang baik tidak perlu rumit. Yang penting bisa memuat pola pikir, keberanian, dan insting di dalam berwirausaha. "Jadi tidak perlu rumit, tapi itu yang seringkali dilupakan," jelasnya.

Lebih jauh, Wikan menyebut, selain perencanaan bisnis, para wirausahawan juga harus terus meningkatkan kecakapan. Pemanfaatan teknologi digital, inovasi layanan produk, marketing, ecommerce, digital marketing merupakan kompetensi yang wajib terus dikembangkan.

Dia menambahkan, wirausaha harus memiliki soft skills dan karakter untuk terus kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Untuk sukses membangun usaha, para wirausahawan harus mampu membuat perubahan dan kebaruan produk-produknya.

Terus "Update"

"Jadi selalu terus update agar tidak ketinggalan zaman," ucapnya. Wikan menerangkan,Kewirausahaan telah terbukti menjadi pilar kedaulatan dan ketangguhan bangsa terutama di era pandemi Covid-19. Saat industri terguncang dan angka pengangguran eskalatif, maka kewirausahaan adalah jalan keluar agar bangsa tetap tangguh dan berkembang.

"Bangsa ini membutuhkan ketangguhan di dalam berinovasi dan berkreasi. Berwirausaha itu solusinya," katanya.

Menurutnya, salah satu cara untuk mendukung hal tersebut, dia menyelenggarakan PKW level platinum untuk 31 lembaga kursus dan pelatihan dengan 773 pelajar. Selain itu, PKW level silver diikuti 519 lembaga dengan jumlah peserta didik lebih dari 10.000 orang.

"Jadi target kita melahirkan peserta didik calon entrepreneur dan calon pengusaha yang nanti bisa berwirausaha," tandasnya.

Baca Juga: