JAKARTA - Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada 2024. Penumbuhan wirausaha itu penting karena berperan menciptakan lapangan pekerjaan dan secara otomatis membantu pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan tertulisnya dari Bandung, Jumat (4/6), mengatakan upaya peningkatan jumlah wirausaha itu juga diiringi oleh Program Kartu Prakerja yang merupakan inisiasi pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Negara ini membutuhkan masyarakat yang mampu dan terus semangat beradaptasi dengan keadaan. Saya berterima kasih kepada alumni Kartu Prakerja yang telah menerapkan ilmunya untuk berwirausaha sehingga membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan di masa pandemi seperti ini," kata Airlangga.

Data survei independen menyebutkan bahwa setelah mengikuti Program Kartu Prakerja terjadi peningkatan 13 persen dalam jumlah kelompok wirausaha. Semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja.

"Para penerima juga berkesempatan mendapatkan manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang maksimal bunganya hanya 3 persen. Manfaatkan kesempatan ini," kata Airlangga.

Sebagai motor penggerak pembiayaan untuk UMKM, Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari 253 triliun rupiah menjadi 285 triliun rupiah. Peningkatan plafon sebagai respons atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM.

Sementara itu, Deputi bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI. Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro 4,71 persen, KUR Mikro 61,60 persen, KUR Kecil 33,67 persen dan KUR Penempatan TKI 0,03 persen.

Realisasi KUR pada periode Januari hingga 2 Juni 2021 sebesar 103,19 triliun rupiah atau 40,79 persen dari target tahun 2021 sebesar 253 triliun rupiah yang diberikan kepada 2,81 juta debitur. Sedangkan total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar 259,05 triliun rupiah dengan rasio kredit bermasalah Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71 persen.

"Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per triwulan I-2021yang disalurkan BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar 65,9 miliar rupiah," kata Iskandar.

Penerimaan Negara

Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan target pertumbuhan wirausaha baru 4 persen itu bagus, tapi kalau hanya skala UMKM, maka kontribusinya cuma penciptaan lapangan pekerjaan. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap penerimaan negara belum bisa diandalkan.

"Kontribusi UMKM ke pajak kecil jika dilihat dari data historis memang relatif kecil," kata Esther.

Selain itu, pangsa pasar UMKM juga kecil sehingga sedikit sekali yang menembus pasar global melalui ekspor. Makanya, kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi juga masih relatif kecil. n ers/E-9

Baca Juga: