JAKARTA - Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pembina Universitas Pancasila, Siswono Yudo Husodo, menyatakan kemajuan suatu bangsa dibutuhkan wirausaha yang andal. Dari bukti-bukti empiris, semua negara di dunia ini semakin menyadari bahwa kemajuan yang pesat suatu negara itu diperlukan hadirnya wirausaha dalam jumlah dan kualitas yang baik.

Siswono mengatakan jika melihat hasil Sensus Ekonomi 2016, wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah angkatan kerja. Sebagai perbandingan, Malaysia mencapai 5 persen, Tiongkok 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen, dan Amerika Serikat 12 persen.

"Wirausaha Indonesia masih sedikit untuk menjadi negara maju. Ini terbukti dengan defisit neraca berjalannya karena masih banyak barang diimpor," kata Siswono pada acara "Entreprenuer Day" di Gedung Serbaguna Universitas Pancasila, Jakarta, Senin (29/10).

Siswono menghargai pemerintah yang menetapkan kebijakan perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan kewirausahan. Namun, kata dia, seharusnya kebijakan ini dilakukan 30 tahun lalu. "Jika 30 tahun lalu dilakukan, mungkin Indonesia sudah lain," kata mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Untuk itu, Universitas Pancasila melalui Career Enterprenuer Development Center (CEDC) dan berharap kegiatan "Entreprenuer Day" Universitas Pancasila tersebut ikut mendorong lulusan UP mau terjun ke dunia usaha dengan menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan juga lingkungannya, bukan hanya mencari kerja. Ant/E-3

Baca Juga: