SURABAYA - Tim Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Universitas Brawijaya (UB) Malang, menganalisa pergerakan vertikal wilayah Malang Raya dan sekitarnya, berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa. Hasilnya, dalam kurun waktu tiga tahun wilayah Malang Raya bagian selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan, hampir tiga meter.

"Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah Malang Raya selatan dan sekitarnya perlu mempertimbangkan struktur bangunan yang tahan terhadap perubahan penurunan muka tanah. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi kerugian baik materil maupun non-materil di kemudian hari," kata Ketua grup Riset Geoinformatika Filkom UB, Fatwa Ramdani, saat dikonfirmasi, Minggu (14/10).

Fatwa menjelaskan untuk wilayah tengah dan utara dari Malang Raya perlu menekan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Pertumbuhan yang tidak terkontrol akan mendatangkan bencana seperti banjir dan longsor pada musim penghujan.

SB/N-3

Baca Juga: