JAKARTA - Lifter Kalimantan Timur, Widari, menggondol medali emas cabang angkat berat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Dia mencatatkan total angkatan 505 kilogram pertandingan kelas 52 kilogram putri, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Senin.

Widari meraih medali emas berkat catatan bagusnya angkatan 195 kilogram untuk kategori squat, angkatan 130 kilogram buat bench press, dan 180 kilogram untuk deadlift. Atlet 31 tahun itu melengkapi dua raihan medali emas PON sebelumnya di PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021.

Kemudian Lifter Jawa Barat, Susi Susanti, juga melengkapi hattrick-nya medali emas untuk angkat berat kelas 52 kilogram putri, Senin (16/9). Susi mampu mencatatkan total angkatan 462,5 kilogram untuk meraih medali emas.

Susi sebelumnya juga menyabet medali emas angkat berat kelas yang sama, di PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021. Dalam angkatan squat, Susiyang terbaik dengan beban 182,5 kilogram. Dia juga terbaik untuk pada angkatan bench pressdengan beban 125 kilogram.

Untuk angkatan deadlift, atlet 31 tahun itu memiliki catatan angkatan terbaik 155 kilogram. Dia memang ditarget medali emas dari Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi). Dia juga mengakui, diri sendiri juga memiliki target. "Jabar memang memberi target emas," jelas Susi. "Jadi, ya sebisa-bisa, harus bisa," tambah Susi.

Sepak Bola

Sementara itu, terkait kisruh sepak bola, Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA minta wasit yang memimpin pertandingan semifinal putra bertugas secara profesional.

"Kepada seluruh wasit, bertugaslah secara baik dan benar, sehingga semangat olahraga, sportivitas tetap terjaga," tandas Safrizal ZA.

Pernyataan itu disampaikan Safrizal ZA sebagai respons terhadap laga kontroversial babak perempat final sepak bola PON XXI yang mempertemukan Aceh vs Sulawesi Tengah, Sabtu (14/9). Dia mengingatkan wasit mempunyai peranan penting dalam sebuah pertandingan.

Menurutnya, jika sebuah tim harus menang dengan cara yang tidak benar, lebih baik kalah secara terhormat. Maka dari itu, wasit diharapkan benar-benar tegas dan adil.

Dia minta PSSI melakukan investigasi untuk mencari kebenarannya. Yang bersalah harus dihukum agar fair. Sementara itu, PSSI telah menurunkan wasit-wasit Liga 1 untuk memimpin pertandingan semifinal dan final. PSSI berjanji akan mengusut tuntas kasus memalukan cabang ini. Ant/G-1

Baca Juga: