Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, Covid-19 masih menjadi darurat kesehatan global. Ini setelah Covid-19 mewabah dan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global sejak tiga tahun lalu.

Komite darurat WHO pertama kali membuat deklarasi untuk COVID-19 pada 30 Januari 2020. Tekad semacam itu dapat membantu mempercepat penelitian, pendanaan, dan tindakan kesehatan masyarakat internasional untuk mengatasi suatu penyakit.

Badan PBB itu melaporkan, adanya penurunan kasus di beberapa bagian dunia dalam beberapa bulan terakhir. Meski begitu, negara-negara masih perlu menjaga kewaspadaan dan mendorong agar populasi mereka yang paling rentan untuk divaksinasi.

"Meskipun persepsi publik adalah bahwa pandemi telah berakhir di beberapa bagian dunia, itu tetap menjadi peristiwa kesehatan masyarakat yang terus berdampak buruk dan sangat mempengaruhi kesehatan populasi dunia," kata komite WHO, dikutip dari Reuters, Kamis (20/10).

Selain itu, jumlah kematian mingguan akibat Covid-19 juga mencapai level yang terendah sejak pandemi dimulai. Namun, angka kematian akibat Covid-19 masih yang tertinggi dibandingkan dengan virus lain.

"Pandemi ini telah mengejutkan kami sebelumnya dan mungkin sekali lagi," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dilansir dari Xinhua, Komite tersebut juga memperingatkan tentang berbagai komplikasi yang berkaitan dengan Covid-19 dan kondisi pasca Covid-19, dengan dampak penuh dari keduanya masih belum benar-benar dipahami. Wabah Covid-19 juga bisa berkembang selama musim dingin mendatang di negara-negara di Belahan Bumi Utara, kata komite itu.

Sementara itu kesenjangan yang ditemukan dalam pengawasan global terhadap Covid-19 telah menghambat identifikasi awal dan evaluasi terhadap evolusi virus itu. Dengan virus yang diperkirakan akan terus berkembang, komite ini mengatakan bahwa karakteristik genetik dan antigenik dari varian-varian selanjutnya belum dapat diprediksi secara andal.

Varian yang terus berkembang bisa memunculkan berbagai tantangan bagi vaksin dan pengobatan yang ada saat ini, demikian komite tersebut memperingatkan.

"Mengingat pertimbangan di atas, pihak komite sepakat bahwa pelanjutan koordinasi respons internasional perlu dilakukan," serta menganggap bahwa "situasi tetap dinamis dan memerlukan penilaian ulang secara berkala, dan pencabutan status darurat kesehatan global bila dianggap layak, harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman."

Komite tersebut merekomendasikan adanya tiga prioritas utama di masa mendatang, yakni memperkuat pengawasan dan mencapai target vaksinasi untuk kelompok berisiko, terus meningkatkan akses ke pengobatan yang terjangkau dan memperkuat perencanaan kesiapan menghadapi pandemi, sembari terus melindungi kelompok-kelompok yang paling berisiko.

Baca Juga: