PARIS - Meningkatnya seruan agar dunia menyadari berbagai dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia, mendorong dibahasnya isu ini pada hari pertama dalam konferensi perubahan iklim PBB yang dimulai pekan depan.

Panas yang ekstrem, polusi udara, dan meningkatnya penyebaran penyakit menular yang mematikan, hanyalah beberapa alasan mengapa Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebut perubahan iklim sebagaiancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia.

Seperti dikutip dari VoA, Senin (27/11), WHO mengatakan pemanasan global harus dibatasi pada target Perjanjian Paris sebesar 1,5 derajat Celsius untuk mencegah dampak buruk terhadap kesehatan dan mencegah jutaan kematian terkait perubahan iklim.

Namun, berdasarkan rencana pengurangan karbon nasional yang berlaku saat ini, pemanasan bumi akan mencapai 2,9 derajat Celsius pada abad ini.

Terkait masalah persoalan iklim ini, sebelumnya seperti dikutip dari Antara, Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, mengatakan UAE adalah negara pertama di kawasan yang meratifikasi Perjanjian Paris dan yang berkomitmen terhadap pengurangan emisi secara ekonomi sekaligus negara pertama yang mengumumkan inisiatif strategis net zero pada 2050.

COP-28 Siap Digelar

Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP- 28) ke-28 siap digelar di Expo City Dubai pada 30 November mendatang.

"Kami di UEA percaya dengan kerja sama, situasi yang paling mendesak sekalipun dapat diatasi. Ketika kita bertindak berdasarkan solidaritas maka kita mampu mengatasi tantangan perubahan iklim," kata Al Dhaheri.

Dubes menambahkan UEA sangat yakin dapat memperkuat dan menemukan kembali kekuatan terbesar umat manusia yakni kemampuan untuk berkolaborasi, mengatasi perbedaan serta memanfaatkan kekuatan tindakan kolektif.

Terpilihnya UEA sebagai tuan rumah COP-28 yang berlangsung pada 30 November hingga 12 Desember itu berdasarkan rekam jejak aksi negara tersebut dalam menghadapi tantangan iklim global.

KTT COP-28 bertujuan menyatukan dunia menuju kesepakatan mengenai solusi yang berani, praktis, dan ambisius terhadap tantangan global yang paling mendesak saat ini.

Baca Juga: