NEW YORK - Wabah kolera yang menyebar di seluruh dunia telah menjadi semakin mematikan. Sebuah analisis terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/9) bahkan menyatakan kematian akibat penyakit ini melonjak pada tahun 2023, jauh melampaui peningkatan kasusnya.

Kolera sebenarnya mudah dicegah dan biaya pengobatannya hanya beberapa sen saja, tetapi wabah besar telah membanjiri sistem kesehatan yang telah dipersiapkan dengan baik, bahkan di negara-negara yang tidak pernah menghadapi penyakit tersebut selama bertahun-tahun.

Jumlah kematian akibat kolera yang dilaporkan secara global pada tahun 2023 meningkat sebesar 71 persen dari tahun 2022, sementara jumlah kasus yang dilaporkan naik sebesar 13 persen. Sebagian besar peningkatan tersebut disebabkan oleh konflik dan perubahan iklim, kata laporan WHO.

"Jika angka kematian meningkat jauh lebih cepat daripada peningkatan kasus, ini sama sekali tidak dapat diterima," kata Dr Philippe Barboza, yang memimpin tim kolera dalam program kedaruratan kesehatan WHO. "Hal ini mencerminkan kurangnya minat dunia terhadap penyakit yang telah menjangkiti manusia selama ribuan tahun, dan menyerang orang-orang termiskin yang tidak dapat menemukan air bersih untuk diminum," imbuh dia.

Upaya WHO untuk memodelkan jumlah sebenarnya kematian akibat kolera dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari program pengujian, menemukan bahwa jumlah kematian total untuk tahun 2023 bisa lebih dari 100.000 kasus.

Pada 2023 ini tercatat ada 45 negara dengan kasus kolera yang dilaporkan, dan hal itu berarti ada peningkatan tajam dari 35 negara pada tahun 2021. SB/ST/NYTimes/I-1

Baca Juga: