Dirjen WHO mengatakan bahwa dunia saat ini berada dalam masa yang sangat berbahaya dari pandemi. Peringatan ini diutarakan setelah virus Covid-19 varian Delta yang lebih menular terdeteksi hampir di 100 negara

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) pada Sabtu (3/7) telah memperingatkan bahwa saat ini dunia berada dalam masa yang sangat berbahaya dari pandemi virus korona setelah varian Delta yang lebih menular terdeteksi hampir di 100 negara.

Sebelumnya pada Jumat (2/7) pekan lalu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa varian tersebut, yang pertama kali dilaporkan di India, berbahaya karena terus berevolusi dan bermutasi. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang konstan dan penyesuaian yang cermat terhadap respons kesehatan masyarakat.

"(Varian) Delta telah terdeteksi di setidaknya 98 negara dan menyebar dengan cepat di negara-negara dengan cakupan vaksinasi rendah dan tinggi," kata Tedros. "Di negara-negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang rendah, pemandangan mengerikan dari rumah sakit yang meluap kembali menjadi hal biasa, dan hingga saat ini belum ada negara yang keluar dari krisis ini," imbuh dia.

Pemerintah di seluruh dunia sebenarnya telah meningkatkan kewaspadaan atas penyebaran varian Delta bahkan saat mereka melonggarkan pembatasan pergerakan dan membuka kembali perbatasan dalam upaya menyelamatkan ekonomi mereka yang mengalami keterpurukan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centres for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan hampir 25 persen infeksi baru di AS telah dikaitkan dengan varian Delta dan hal ini berarti telah mengalami kenaikan dari angka 6 persen pada awal bulan lalu.

Sementara Dinas Kesehatan Publik Inggris (Public Health England) melaporkan bahwa varian Delta telah bertanggung jawab atas 99 persen kasus positif dalam tes Covid-19, sementara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC) telah mewanti-wanti bahwa varian Delta akan menyebabkan kasus Covid-19 di atas 90 persen di wilayah Eropa hingga akhir bulan depan.

Varian Delta juga melonjak di seluruh Asia mulai dari Australia hingga Malaysia melaporkan terjadinya lonjakan infeksi sehingga beberapa negara Asia kembali memberlakukan penguncian dan mempercepat kampanye vaksinasi.

Oleh karena itu, Tedros mendesak pemerintah di negara-negara tersebut untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi mereka, dimulai dengan warga yang ada di garis depan dan kelompok rentan.

"Semua itu akan mengakhiri tahap akut pandemi dan menyelamatkan banyak nyawa," ucap Tedros.

Dirjen WHO itu juga mendesak agar produsen vaksin seperti Pfizer-BioTech dan Moderna, untuk berbagi pengetahuan dan teknologi mereka sebagai cara untuk mempercepat berdirinya pusat produksi vaksin mRNA (messenger ribonucleic acid) baru.

"Semakin cepat kita mulai membangun lebih banyak pusat vaksin dan meningkatkan kapasitas vaksin global, semakin cepat kita dapat mengurangi lonjakan yang mematikan," imbuh dia.

Dua Cara

Pada kesempatan itu Tedros mengatakan ada dua cara untuk melawan lonjakan infeksi Covid-19 saat ini. Yang pertama adalah memastikan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, seperti deteksi kasus dini, pengawasan, pengujian, isolasi dan perawatan klinis, sudah tersedia semuanya.

Kedua, dunia harus mau berbagi alat pelindung, oksigen, tes, perawatan, dan vaksin. "Meskipun beberapa negara telah berbagi stok vaksin mereka, tapi jumlahnya amat sedikit dan melebihi kasus varian saat ini," pungkas Tedros seraya menambahkan bahwa dua cara ini adalah cara terbaik untuk memperlambat pandemi, menyelamatkan hidup, mendorong pemulihan ekonomi global dan mencegah varian berbahaya lebih lanjut. n ST/I-1

Baca Juga: