JAKARTA - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, bertemu Direktur Jenderal WHO, Tedros A Ghebreyesus, di Kantor Pusat WHO, Jenewa, Swiss, Rabu (30/6). Keduanya, membahas penanganan pandemi Covid-19 dan isu keamanan kesehatan lainnya.

Menhan dalam siaran pers-nya diterima di Jakarta, Kamis 91/7), menyampaikan apresiasi kepada WHO atas pengembangan "Covid-19 Partners Platform" sebagai wadah yang memfasilitasi koordinasi antarnegara untuk penanganan pandemi.

Salah satu aspek yang diangkat Prabowo adalah upaya penguatan kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan. Hal ini, khususnya, sumber daya pertahanan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kemudian kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan kesehatan Indonesia di masa mendatang.

Dia juga menyampaikan, guna memperkuat kesiapsiagaan menghadapi tantangan kesehatan masa depan, Indonesia berencana membangun Center of Excellence bidang keamanan kesehatan tingkat provinsi. Inisiatif ini akan memperkuat kapasitas dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi.

"Kami juga akan memperkuat kapasitas 110 rumah sakit militer dalam penanganan Covid-19, termasuk memastikan layanan kesehatan dasar selama pandemi," kata Prabowo seperti dikutip Antara.

Inisiatif tersebut disambut baik Direktur Jenderal WHO Tedros A Ghebreyesus. Dia juga menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia memperkuat kesiapan kapasitas nasional guna menghadapi kedaruratan kesehatan.

Hal ini termasuk pemanfaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI. Tedros mengapresiasi kedatangan Prabowo untuk memperdalam kerja sama penanganan kesehatan nasional, regional, dan global.

Apresiasi khusus disampaikan Dirjen dan para pejabat WHO lainnya yang hadir. Hal ini terutama atas komitmen kuat Indonesia pada agenda kolaborasi sipil-militer dalam penanganan kedaruratan kesehatan publik. Cakupannya termasuk bencana alam. Kemudian juga agenda global lainnya seperti penguatan kapasitas bidang kemikal, biological, radiological, dan pertahanan nuklir.

Hal ini sejalan dengan pendekatan WHO untuk memastikan keterlibatan semua elemen negara dan masyarakat dalam penanganan pandemi. Tedros dan Prabowo juga sepakat menindaklanjuti sejumlah kerja sama dalam merespons pandemi baik yang bersifat segera seperti ketersediaan alat kesehatan maupun jangka panjang.

Baca Juga: