JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (30/12r) mendesak pejabat kesehatan Tiongkok untuk secara teratur membagikan informasi spesifik dan real-time tentang situasi Covid-19 di negara tersebut, sambil terus menilai lonjakan infeksi terbaru.

Badan tersebut meminta pejabat Tiongkok untuk membagikan lebih banyak data pengurutan genetik serta data tentang rawat inap, kematian, dan vaksinasi.

Angka resmi dari Tiongkok telah menjadi panduan yang tidak dapat diandalkan karena pengujian yang dilakukan di seluruh negeri sedikit menyusul pelonggaran kebijakan "nol-Covid" baru-baru ini.

WHO sebelumnya mengatakan bahwa Tiongkok mungkin sedang berjuang menghitung kasus infeksi Covid -19.

Badan ini mengundang para ilmuwan Tiongkok untuk mempresentasikan data terperinci tentang pengurutan virus pada pertemuan kelompok penasihat teknis yang dijadwalkan pada 3 Januari mendatang.

Infeksi Covid -19 telah meningkat di seluruh Tiongkok bulan ini setelah Beijing menghapus kebijakan nol- Covid termasuk pengujian PCR reguler pada warganya. Merespons perkembangan itu, AS, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, dan Taiwan telah memberlakukan tes Covid -19 untuk pelancong dari Tiongkok.

AS juga mengaitkan perubahan yang terjadi baru-baru ini dalam kebijakannya dengan kurangnya informasi tentang varian Covid -19 dan kekhawatiran bahwa peningkatan kasus di Tiongkok dapat mengakibatkan berkembangnya varian baru virus tersebut.

Pejabat kesehatan senior Tiongkok bertukar pandangan dengan WHO tentang virus korona baru melalui konferensi video, kata Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada Jumat.

Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi, dan masalah teknis lainnya, kata otoritas kesehatan Tiongkok. Pertukaran teknis selanjutnya akan diadakan.

Baca Juga: