JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (29/8) berupaya mempercepat akses ke tes diagnostik untuk mpox dengan meminta produsen menyerahkan produk mereka untuk tinjauan darurat.
Badan tersebut telah berdiskusi dengan produsen tentang perlunya diagnostik yang efektif, khususnya pada kelompok berpenghasilan rendah.
Untuk memperluas akses ke layanan diagnostik dengan segera, WHO telah meminta pengajuan dari produsen untuk Daftar Penggunaan Darurat yang akan memungkinkannya menyetujui produk medis seperti vaksin, tes, dan perawatan.
Proses ini bertujuan untuk membantu negara-negara mendapatkan produk yang sangat dibutuhkan seperti tes melalui badan PBB dan mitra lainnya.
Varian baru virus ini telah memicu kekhawatiran global karena tampaknya mudah menyebar melalui kontak dekat yang rutin, mendorong WHO untuk menyatakan mpox sebagai daurat kesehatan masyarakat global awal bulan ini.
Swedia dan Thailand telah mengkonfirmasi kasus virus tipe klade 1b, di luar Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga.
Dengan 1.000 kasus yang dilaporkan di Kongo minggu ini, kebutuhan untuk tes diagnostik telah meningkat secara dramatis, kata badan tersebut.
Dalam beberapa minggu mendatang, mereka akan mengirimkan 30.000 tes lagi ke negara-negara Afrika.
WHO juga telah memperbarui panduan pengujian diagnostiknya untuk mendeteksi jenis virus baru dan bekerja sama dengan sejumlah negara untuk meluncurkannya.
Produsen diagnostik in-vitro telah diminta untuk memberikan data yang tersedia mengenai kualitas, keamanan, dan kinerja pengujian kepada WHO sesegera mungkin.
Awal minggu ini, firma diagnostik Labcorp mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan regulator kesehatan AS untuk menentukan apakah mereka perlu meningkatkan kapasitas pengujian mpox.
Perusahaan obat Swiss Roche secara aktif berupaya meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium untuk mpox di seluruh dunia.