JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pekan lalu, memperingatkan epidemi mpox atau cacar monyet di Republik Demokratik Kongo, dapat menyebar secara global, setelah peningkatan penularan seksual terdeteksi.

Pada Mei 2023, WHO sempat menurunkan status penyakit ini dari darurat kesehatan global, setelah satu tahun di mana hampir 90.000 orang terinfeksi mpox dan 140 orang meninggal.

Dikutip dari Deutsche Welle (DW), penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet ini menyebar dengan cepat pada tahun ketiga pandemi Covid-19, ketika kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sedang maksimal.

"Mpox terus menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan sehingga memerlukan respons yang kuat, proaktif, dan berkelanjutan," kata Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kala itu.

Kementerian Kesehatan Jepang, dua hari sebelumnya melaporkan bahwa negara tersebut telah mengalami kematian pertama akibat mpox.

"Pasien tersebut sebelumnya pernah terinfeksi HIV dan tidak memiliki riwayat perjalanan," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, dan tidak jelas bagaimana mereka bisa terinfeksi.

Wabah ini sedang terjadi di Asia, di Jepang, Kamboja, Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok. Kasus mpoxtidak harus datang dari Afrika.

Keprihatinan WHO

Namun Rosamund Lewis, pimpinan teknis WHO untuk mpox, mengatakan organisasinya prihatin terhadap penularan internasional lebih lanjut dari Kongo.

"Ada wabah yang berkembang pesat di negara ini," jelasnya, dengan lebih dari 13.000 kasus yang diduga mengidap penyakit ini, lebih dari 1.000 per bulan, dan sejauh ini lebih dari 600 kematian.

Meskipun mpox dapat ditularkan secara seksual, para ahli tidak menggambarkan penyakit ini sebagai infeksi menular seksual (IMS), tapi seks adalah salah satu jalur penularan utama.

Saran resmi WHO menyatakan mpox ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Hal ini termasuk berbicara dan bernapas di dekat orang yang terinfeksi, melalui "tetesan" seperti yang kita pelajari selama pandemi korona, tetapi juga melalui aktivitas seksual.

"Sentuhan atau seks vagina/anal, mulut ke mulut seperti berciuman, atau kontak mulut ke kulit seperti seks oral atau mencium kulit. Selama wabah global yang dimulai pada tahun 2022, virus ini sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual," jelas WHO.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui luka, lesi, dan kontak dengan selaput lendir. Mencuci tangan setelah melakukan kontak tersebut, dan mendisinfeksi permukaan, sangat penting untuk mencegah penyebaran mpox.

Baca Juga: