JAKARTA - Wawasan Nusantara bagi kalangan milenial sangat penting. Hal tersebut ditegaskan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana (Purn) Ade Supandi saat jadi pembicara dalam acara Prospektif bertemakan,"Wawasan Nusantara Bagi Milenial," yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (Fikes UPNVJ).
Dalam paparannya, Ade mengatakan, di Indonesia saat ini, terdapat beberapa perubahan global. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang sangat menyulitkan, namun dengan canggihnya teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi yang saling berkesinambungan, memudahkan kegiatan sehari-hari. "Dari perubahan global dapat menghilangkan batas dan mengubah masyarakat secara dinamis," ujarnya.
Ditambahkan, kondisi yang dihadapi generasi muda abad 21 juga berbeda. Teknologi komunikasi dan informasi saat ini mendominasi era industri 4.0 menuju era society 5.0.
"Generasi muda akan mengalami perubahan perang konvensional menjadi perang modern, menggunakan teknologi, media massa, cyber war, pola peperangan asimetrik, serta hybrid,"katanya.
Perang tersebut, lanjut Ade, akan mengubah pola pikir. Perang pengaruh melalui ideologi, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan, tanpa disadari. Tantangan milenial lain adalah gempuran dan pola serangan pintar melalui f-7. Kemudian, tantangan identitas generasi bangsa seperti food, fuel, fashion, film, fantasy, filosofi, dan finansial.
Implementasi Wawasan Nusantara yang dapat dilakukan generasi muda dengan penanaman nilai-nilai bela Negara. Hal ini dapat dilakukan bangsa sejak dini. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tengah menuju poros maritim dunia. Tantangan pembangunan maritim di Indonesia adanya ancaman bencana pangan dan perubahan iklim global. Kemudian, wilayah Indonesia rawan bencana, kemiskinan pesisir, serta maraknya kegiatan ilegal di laut.
Generasi muda saat ini, kata Ade, ditantang untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia. Caranya, dengan menciptakan teknologi kelautan dan membudayakan semangat bahari.