JAKARTA - Pemerintah harus meningkatkan kegiatan eksplorasi dan reservoir di lapangan-lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang belum dijamah. Itu satu-satunya cara untuk mengatasi penurunan cadangan migas. Upaya menarik investasi juga perlu dimasifkan agar potensi cekungan yang belum dieksplorasi dapat segera dimanfaatkan.

Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan, memperingatkan cadangan migas nasional tidak bertambah dan cenderung terus turun. "Kita masih punya potensi banyak cekungan yang belum di eksplorasi, termasuk laut dalam dan juga wilayah Indonesia Timur. Kegiatan eksplorasi harus kita masifkan sehingga bisa menemukan giant field lagi," tegasnya, di Jakarta, Rabu (20/1).

Mamit menambahkan berbagai kegiatan pengeboran juga harus dilakukan untuk mencari zona reservoir baru dari suatu lapangan yang belum dioptimalkan. Sebagai gambaran, saat ini, misalnya, yang diproduksikan adalah zona reservoir dari zona P3, seiring berjalannya waktu akan bergeser ke zona P2, lanjut terus maka akan bergeser ke zona P1.

Untuk itu, lanjut Mamit, perlu dukungan pemerintah agar investasi migas bisa sangat menarik bagi investor. Menurutnya, kebijakan dengan memberikan pilihan gross split atau cost recovery merupakan langkah bagus dalam menarik investasi migas ke depannya sehingga cekungan yang belum dieksplorasi bisa segera dieksekusi.

Dia mengungkapkan selama ini ada penemuan cadangan baru. Namun, menurutnya, kapasitasnya tak signifikan. Bahkan, cadangan migas terus turun lantaran lifting atau produksi terus dikejar tetapi tak dibarengi dengan penemuan cadangan baru.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan cadangan minyak bumi Indonesia tersedia hingga 9,5 tahun ke depan, sementara gas bumi mencapai 19,9 tahun. Ini dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru dan tingkat produksi minyak bumi pada level 700 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 6 billion standard cubic feet per day (bscfd).

Dalam paparan yang disampaikan Arifin, cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan terbukti (proven) sebanyak 2,44 miliar barel. Sementara itu, cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik.

Pada 2021, Kementerian ESDM menargetkan lifting Migas untuk 2021 sebesar 705 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1007 MBOPD. Sehingga total lifting migas sebesar 1.712 MBOPD. Ada pun investasi migas 2021 ditargetkan sebesar 17,59 miliar dolar AS dengan kontribusi dari hulu sebesar 12,38 miliar dolar AS dan hilir sebesar 5,2 miliar dolar AS.

Investasi Meningkat

Untuk menjaga umur cadangan migas, pemerintah terus berusaha meningkatkan kegiatan eksplorasi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi-Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menargetkan investasi subsektor migas pada 2021 meningkat 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka itu dari penggabungan sisi hulu dan hilir.

"Investasi migas tahun ini diharapkan sebesar 17,59 miliar dollar AS dengan kontribusi dari hulu sebesar 12,38 miliar dollar AS dan hilir mencapai 5,2 miliar dollar AS," pungkas dia.

ers/E-10

Baca Juga: