Solo - Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana meminta peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) tidak tergiur oleh iming-iming lolos seleksi dengan mengeluarkan sejumlah uang.

"UTBK SNBT dilaksanakan dengan akuntabel dan transparan. Jangan percaya kalau ada yang mengiming-imingi dengan membayar sejumlah uang lalu diterima," katanya di sela melakukan monitoring pelaksanaan UTBK pada hari pertama di kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Ia berharap seluruh peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tidak percaya dengan tawaran tersebut dan melakukan proses sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku.

Untuk mengantisipasi perjokian, dikatakannya, panitia UTBK di UNS memastikan peserta yang mengikuti UTBK sesuai dengan foto kartu peserta.

"Sebelum masuk, peserta kami periksa dengan metal detector dan kami pastikan kesesuaian foto pada kartu peserta dengan kartu identitas maupun wajah peserta. Kami akan menindak tegas jika ketahuan ada perjokian dalam pelaksanaan UTBK ini," katanya.

Sementara itu, pihaknya memastikan ruang ujian yang disediakan oleh panitia sudah sangat memadai. Dengan demikian, peserta dapat nyaman ketika mengerjakan soal-soal UTBK.

"Panitia juga sudah menyiapkan komputer cadangan di setiap ruang ujian," katanya.

Menurut dia, UNS juga memberikan perhatian khusus terhadap para peserta berkebutuhan khusus dengan menyediakan fasilitas ujian yang ramah dengan kondisi mereka. Pihaknya mencatat ada lima orang peserta tuna netra yang terdaftar di Pusat UTBK UNS.

Sesuai jadwal, dikatakannya, mereka akan mengikuti ujian pada Kamis (2/5) di sesi tiga, yakni pukul 06:45 WIB di UPT TIK - Laboratorium Komputer 2 UNS.

Ketua Pusat UTBK UNS sekaligus Pelaksana Tugas Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus mengatakan secara keseluruhan ada sebanyak 29.786 peserta mengikuti UTBK di kampus UNS.

Ia mengatakan saat ini UNS menyelenggarakan UTBK di 14 lokasi yang tersebar di kampus-kampus UNS, termasuk di Kampus Mesen dan di Kampus Pabelan.

"Kami bertugas menyelenggarakan ujian sebanyak 14 sesi di gelombang I dan 14 sesi di gelombang II. Total kapasitas ruang ujian kami sebanyak 1.125 peserta/sesi, termasuk di antaranya ada ruang khusus untuk peserta dengan kebutuhan khusus," katanya.

Pada sesi pertama hari ini diikuti oleh sebanyak 1.060 peserta dari total 1.105 peserta yang terdaftar. Dengan demikian, ada 45 peserta atau 4,07 persen yang tidak hadir mengikuti ujian.

Baca Juga: