Meningkatnya aktivitas perekonomian ke depan, terutama selama Ramadan dan Idul Fitri bakal mendorong lonjakan permintaan BBM.

JAKARTA - Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) diminta menjamin kelancaran pasokan energi selama bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Sebab, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah diprediksi meningkat signifikan.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menegaskan perlunya fokus terhadap kebutuhan pasokan BBM dan mengantisipasi potensi lonjakan konsumsi BBM pada masa Ramadan dan Idul Fitri.

"Antisipasi adanya penambahan (volume) BBM di setiap tahunnya, terutama seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian," ungkapnya saat kunjungan Komisi VII DPR RI ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT pertamina Bali, pekan lalu.

Komisi VII DPR RI selaku mitra kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Pertamina Patra Niaga menjaga ketersediaan stok BBM di Bali supaya aman dalam mengantisipasi libur panjang pada Hari Raya Idul Fitri.

Anggota komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris, menyampaikan usai kunjungan spesifik komisi VII DPR RI ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) sanggaran PT pertamina (persero) Bali, pekan lalu.

"Banyaknya Pertashop yang tutup di sejumlah daerah padahal Pertashop dapat membantu distribusi BBM kepada masyarakat hingga daerah tertinggal terluar dan terpencil (3T)," kata Andi Yuliani.

Dia menambahkan, kondisi cuaca dan kemacetan juga harus diperhatikan karena dalam kondisi macet tentu akan dobel bahan bakar, semua harus diantisipasi dan harus dihitung dengan baik.

"Pertamina menghitung kembali dengan baik ketersediaan bahan bakar minyak khususnya pertalite yang menjadi konsumennya masyarakat umum, beda dengan pertamax kan lebih tinggi dan untuk mobil-mobil transportasi umum menggunakan pertalite," terang Andi Yuliani.

Adapun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan mengawal pasokan dan distribusi BBM masa Ramadan dan Idul Fitri 1445H/ 2024.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menjelaskan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pihaknya akan menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM di Indonesia pada masa Ramadan dan Idul Fitri.

Erika memperingatkan badan usaha penugasan untuk meningkatkan cakupan hari BBM atau coverage days selama masa Ramadan dan Idul Fitri. "Jadi, kami berharap bisa ditingkatkan. Khususnya pertalite yang paling banyak dikonsumsi, minimal cakupannya di 17 hari seperti tahun sebelumnya," tegasnya.

Terkendala Cuaca

Terkait kondisi cuaca, dirinya juga menyampaikan perlunya menyiapkan ketersediaan pasokan BBM dengan baik di daerah yang berpotensi rawan bencana. "Tolong diantisipasi di daerah-daerah yang rawan bencana dan pulau-pulau kecil. Pulau-Pulau kecil biasa ada kendala dengan gelombang tinggi, perlu diantisipasi," ujarnya.

Dengan libur Lebaran yang cukup panjang pasokan BBM pada daerah mudik dan wisata juga perlu disiapkan dengan baik. BPH Migas selalu menjalin komunikasi dengan instansi terkait, agar pasokan BBM dapat terjaga.

"Dalam posko, juga bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti Polri, Korlantas, ASDP, KAI, pengelola jalan tol, Jasa Marga, dan BMKG," pungkasnya.

Baca Juga: