Lokasi wisata ­harus bersiap meng­anti­sipasi ­lonjakan pengunjung di masa libur­an Lebaran agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

SERANG - Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, mewanti-wanti seluruh stakeholder pariwisata di Banten untuk benar-benar bersiap menghadapi momen libur Lebaran tahun ini. Hal itu mengingat kebijakan larangan mudik dari pemerintah yang dikompensasi dengan diperbolehkannya masyarakat untuk berwisata.

"Saya yakin ini bukan tugas yang mudah. Mengontrol sekian banyak orang untuk menerapkan prokes (protokol kesehatan Covid-19) di tempat-tempat wisata," kata Andika saat membuka rapat virtual tentang koordinasi persiapan Siaga Wisata Lebaran 2021 oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten, kemarin.

Diungkapkannya, potensi membeludaknya tempat-tempat wisata di Banten diprediksi terjadi di sejumlah destinasi wisata pantai dan destinasi wisata ziarah. Hal itu mengingat Banten memiliki banyak destinasi wisata pantai sejalan dengan kepemilikan panjang garis pantai yang luas.

"Kita juga tahu, Banten kental nuansa religi Islami yang terwujud salah satunya melalui banyak kepemilikan destinasi wisata religi," imbuhnya.

Andika mengingatkan, meski kebijakan larangan mudik pemerintah pusat ini telah mampu mereduksi sebanyak 81 juta warga untuk tidak jadi mudik. Namun, survei juga menyebutkan bahwa masih ada sekitar 17 persen masyarakat yang memilih untuk tetap mudik. "Dan perlu diketahui, Banten itu enam besar tujuan mudik setelah Jabar, Jateng, Jatim, Bali, dan Lampung," katanya.

Kesiapan SOP

Lebih jauh, Wakil Gubernur meminta, Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama-sama stakeholder agar melakukan pemetaan kesiapan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, baik kepada karyawan, pemandu wisata lokal, pengunjung, masyarakat sekitar, maupun pihak lain yang beraktivitas di tempat wisata melalui media luring dan/atau daring. SOP disusun dengan memperhatikan karakteristik dan kekhususan daya tarik wisata yang dikelola, baik daya tarik wisata alam, budaya, maupun hasil buatan manusia.

Andika juga mengingatkan ketersediaan sarana informasi himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan selama di tempat wisata. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan pemasangan baliho dan spanduk himbauan penerapan protokol kesehatan di kawasan destinasi wisata pantai dan perairan terbuka.

Lebih jauh, Wagub meminta Kelompok Penggerak Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata Provinsi Banten agar membantu Satgas Covid 19 untuk mengedukasi dan mensosialisasi protokol kesehatan 3M di tempat wisata kepada pengunjung.

Pengelola tempat wisata juga diminta bersiap diri untuk dapat memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk dan pelayanan yang diberikan kepada wisatawan.

"PHRI Provinsi Banten serta pengelola tempat wisata bersama-sama Dinas Pariwisata agar senantiasa aktif berkoordinasi dengan Polri dan TNI terkait penegakan protokol kesehatan di tempat wisata," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banten, Agus Setiawan, mengatakan rapat sengaja digelar untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di masa libur Lebaran sebagai dampak dari kebijakan larangan mudik yang dikompensasi dengan diperbolehkannya berwisata.

"Jadi boleh wisata, tapi tentu dengan syarat dan dalam skala yang terbatas," paparnya.

Baca Juga: