Meulaboh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat yang bermukim di wilayah pantai barat selatan Aceh agar mewaspadai cuaca buruk yang berpotensi terjadi hingga Rabu (3/8).

"Dampak dari cuaca ekstrem yang dapat terjadi yaitu adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir, pohon tumbang, tanah longsor dan sebagainya," kata prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira, di Meulaboh, Senin.

Selain itu, kata dia, cuaca ekstrem tersebut juga berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi di wilayah pantai barat dan selatan Aceh, dengan ketinggian antara dua hingga empat meter.

Berdasarkan pengamatan citra satelit yang diperoleh ANTARA, bibit Siklon Tropis 95S terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan pergerakan ke arah barat daya.

Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin di atas 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat barat daya, Sumatera-Jawa.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Sulawesi Tengah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat dan di Sulawesi Tengah.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Aceh, di Sumatera Utara, dari Riau hingga Selat Malaka, di Kepulauan Riau, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur, di Kalimantan Utara, di Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, Maluku
dan Papua.

Almira juga menjelaskan kondisi cuaca ekstrem tersebut juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis, low level jet, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, termasuk gelombang tinggi yang ada di pesisir barat dan selatan Aceh.

Baca Juga: