JAKARTA - Salah satu yang menyenangkan saat Lebaran adalah tersajinya hidangan enak. Namun perlu diingat, makan berlebihan yang tidak diimbang dengan aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan berat badan bertambah dan risiko serangan penyakit.

"Yang sudah memiliki penyakit penyerta banyak makan dan kurang gerak dapat berpotensi memperparah kondisinya dan mengakibatkan kematian," ujar Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus dalam keterangan tertulis Rabu (4/5).

Ia menerangkan meningkatnya berat badan utamanya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi. Saat berlebaran biasanya tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta masih banyak lagi, yang memiliki lemak dan kalori tinggi.

"Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2.000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan lebaran," paparnya.

Yosef mengatakan, saat euforia berlebaran dan liburan telah usai barulah terasa berat badan naik drastis karena mengonsumsi kalori tinggi. Tanpa usaha yang cukup kondisi ini tidak mudah diturunkan dalam waktu cepat, bahkan bisa menciptakan obesitas yang mengundang banyak penyakit.

Penyebab obesitas selain mengonsumsi kalori tinggi juga karena kurang tidur dan kurang aktivitas fisik. Saat mudik, umumnya kurang beristirahat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai, dan makan banyak makanan.

"Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya," ujar dia.

Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga maka tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.

dr Yosef menuturkan, sesekali tidak mengapa makan makanan enak, tapi saat menyantapnya tidak perlu terlalu cepat agar tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan. Perlu juga mengendalikan diri untuk tidak makan berlebihan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat, bukan makan yang banyak.

Selain mengendalikan diri untuk tidak makan berlebihan dr. Yosef menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga. Dengan aktivitas fisik ini disamping mencegah peningkatan berat badan juga tutur meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, serta memelihara fungsi organ tubuh.

"Minimal 3 kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh. Jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga. Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung, atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda," kata dr. Yosef.

Yang tidak kalah penting kata dr Yosef adalah miliki asuransi kesehatan sebelum datang penyakit. Pasalnya setelah mengalami penyakit kritis tertentu seperti kanker, kelainan jantung, dan lain tidak semua mudah mengasuransikannya.

Jika sudah memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition) kemudian mengajukan asuransi perusahaan asuransi bisa jadi akan menolak. "Jika diterima preminya diterima akan lebih mahal dengan syarat khusus (substandard) atau penyakit yang sudah ada akan dikecualikan (exception)," kata dia.

Baca Juga: