Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menjelaskan kondisi gelombang laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Teguh Wardoyo mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi meskipun tidak setinggi beberapa pekan sebelumnya yang sempat mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Maka dari itu, pihaknya pada hari Jumat (26/8) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar, perairan selatan Jateng, perairan selatan DIY, serta Samudera Hindia selatan Jabar, Samudera Hindia selatan Jateng, dan Samudera Hindia selatan DIY yang berlaku hingga Sabtu (27/8).

"Tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudera Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter dan masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Teguh Wardoyo.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Teguh Wardoyo mengatakan peningkatan tinggi gelombang tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-25 knot.

Teguh Wardoyo mengatakan tiupan angin yang sifatnya cenderung searah berpotensi mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Sabang, perairan barat Lampung, perairan selatan Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang masuk dalam pengguna jasa kelautan untuk selalu berwaspada akan risiko gelombang tinggi terhadap pelayaran.

Selain itu, kata dia, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai di pesisir selatan Jabar, Jateng, dan DIY diimbau untuk tidak berenang atau mandi di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika terjadi perkembangan lebih lanjut terkait dengan tinggi gelombang laut ini," demikianTeguh Wardoyo.

Baca Juga: