Kanker mulut memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Sebab, seringkali gejala kanker mulut tak dapat dibedakan dengan sariawan atau radang tenggorokan.

Skrining untuk kanker mulut membantu dalam mendeteksi penyakit pada tahap awal, ketika pengobatan lebih mudah dan lebih efektif. Jika didiagnosis pada tahap awal, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun untuk semua orang adalah 86 persen.

Kanker mulut menyumbang sekitar tiga persen dari seluruh kanker yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat (AS). Diperkirakan 54.540 orang dewasa di negara tersebut akan didiagonosis menderita kanker mulut atau orofaringeal tahun ini.

Dilansir dari Medical Daily, Berikut tanda-tanda awal kanker mulut

  1. Sariawan yang menyakitkan atau luka yang mudah berdarah dan tak sembuh selama beberapa minggu.
  2. Mati rasa, nyeri yang tidak dapat dijelaskan pada wajah, leher atau di dalam mulut.
  3. Kesulitan mengunyah, menelan dan menggerakan lidah.
  4. Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  5. Perubahan gaya bicara.
  6. Adanya bercak putih atau merah pada lapisan mulut atau lidah.
  7. Benjolan yang menetap di mulut atau leher.
  8. Gigi lepas atau soket yang sulit sembuh setelah pencabutan gigi.
  9. Bau mulut.

Berikut orang-orang yang berisiko terkena kanker mulut:

  1. Penggunaan tembakau

Penelitian telah menunjukkan bahwa 85 persen kanker kepala dan leher dikaitkan dengan penggunaan tembakau. Mengunyah tembakau meningkatkan risiko terkena kanker di pipi, gusi, dan permukaan bagian dalam bibir hingga 50 persen. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan asap rokok jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut.

  1. Konsumsi alkohol

Minum alkohol meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker rongga mulut dan orofaringeal. Sekitar 70 persen orang yang didiagnosis menderita kanker mulut adalah peminum berat.

Risiko terkena kanker mulut pada orang yang minum dan merokok berat sekitar 30 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum.

  1. Paparan sinar matahari dalam waktu lama

Paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan apa pun dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bibir.

  1. Human Papilloma Virus (HPV)

HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kulit atau selaput lendir, juga disebut kutil. Infeksi virus HPV meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.

  1. Kebersihan mulut

Kebersihan mulut yang buruk dan gigi palsu yang tidak pas dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.

  1. Sistem kekebalan yang lemah

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi terkena kanker mulut.

  1. Pola makan buruk

Pola makan yang rendah buah dan sayuran dapat menyebabkan kekurangan vitamin, sedangkan kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko kanker mulut.

  1. Usia, jenis kelamin, dan warna kulit

Pria lebih mungkin terkena kanker mulut dan risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Penelitian juga menunjukkan orang dengan kulit cerah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker bibir.

Baca Juga: