Jelang musim libur perayaan Tahun Baru Imlek, ribuan warga kota di Tiongkok memenuhi stasiun kereta dan bandara agar mereka bisa mudik ke kampung halaman masing-masing.

BEIJING - Ribuan calon penumpang yang sarat membawa barang bawaan berbondong-bondong ke stasiun kereta api dan bandara di kota-kota besar Tiongkok untuk mudik ke kampung halaman pada Senin (16/1) saat musim libur panjang Tahun Baru Imlek menjelang. Arus migrasi besar-besaran itu terjadi walau para ahli kesehatan telah menyuarakan kekhawatiran bakal meningkatkan wabah Covid-19 di daerah-daerah yang kurang siap untuk menanganinya.

Setelah tiga tahun kontrol antivirus yang sangat ketat, Tiongkok tiba-tiba meninggalkan kebijakan nol Covid pada awal Desember lalu dan membiarkan virus menyebar dengan bebas terhadap 1,4 miliar populasinya.

Pada Sabtu (14/1) lalu, pihak berwenang mengatakan hampir 60.000 orang dengan Covid telah meninggal di rumah sakit antara 8 Desember dan 12 Januari. Hal itu berarti ada peningkatan besar dari angka sebelumnya yang telah dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia karena tidak mencerminkan skala dan tingkat keparahan wabah tersebut.

"Penghitungan itu kemungkinan lebih besar karena mengecualikan banyak orang yang meninggal di rumah, terutama di daerah pedesaan dengan sistem medis yang lebih lemah," kata seorang pakar kesehatan.

Menjelang liburan Tahun Baru Imlek (Festival Musim Semi) yang secara resmi dimulai pada 21 Januari, media pemerintah dipenuhi dengan cerita tentang rumah sakit dan klinik pedesaan yang memperkuat pasokan obat dan peralatan mereka.

Beberapa ahli memperkirakan lebih dari satu juta orang di Tiongkok akan meninggal akibat penyakit tersebut tahun ini.

"Puncak infeksi Covid di desa kami telah berlalu, tetapi Festival Musim Semi sudah dekat dan masih ada warga desa yang tertinggal, terutama orang tua, yang berisiko terkena infeksi sekunder," kata seorang dokter di Provinsi Shaanxi dalam sebuah artikel dioutletberita daerah,Red Star News. "Kalau anti virus dan obat lain tersedia lebih banyak, saya akan lebih optimistis," imbuh dokter tersebut.

Sementara itu Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan bahwa selain akan meningkatkan persediaan obat demam dan oksigen, mereka menyatakan akan melengkapi setiap klinik desa dengan oksimeter, alat yang biasa digunakan selama pandemi untuk memeriksa kadar oksigen dengan cepat.

Perjalanan Tergesa-gesa

Sementara itu jelang libur Imlek dilaporkan bahwa stasiun kereta api utama di Beijing telah dipadati penumpang yang akan meninggalkan ibu kota dalam beberapa hari terakhir ini. "Sedangkan di kota terpadat di Tiongkok yaitu Shanghai, kereta malam sementara telah ditambahkan untuk memenuhi permintaan para pelancong yang menuju Provinsi Anhui timur," lapor kantor berita negaraXinhua.

Sementara itu di Makau dilaporkan kedatangan pelancong di kota pusat perjudian itu telah melebihi 55.000 pada Sabtu lalu. Angka harian kedatangan itu merupakan yang tertinggi sejak pandemi dimulai.

Lebih dari 2 miliar perjalanan melintasi Tiongkok diperkirakan akan terjadi pada pekan-pekan sepanjang musim liburan, menurut perkiraan Kementerian Transportasi.

Kebangkitan kembali perjalanan di Tiongkok sendiri telah mengangkat ekspektasi pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia, yang mengalami tingkat pertumbuhan terendah dalam hampir setengah abad.ST/I-1

Baca Juga: