Wilianto Tanta mengemukakan akan lahir banyak kadaer guna menekan stunting. Menurutnya, paguyubannya akan terus loyal, siapa pun presidennya, termasuk berganti dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke Prabowo-Gibran.

JAKARTA - Untuk membantu pemerintah menekan angka stunting Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) tengah menyiapan kader. "Tidak hanya aktif dalam hubungan antaragama dan budaya, kami juga akan aktif di bidang ketahanan pangan, penyediaan makanan bergizi dan penyediaan makanan murah," jelas Ceuta Umum PSMTI, Wilianto Tanta, saat Rakernas ke-20 PSMTI di Jakarta, Sabtu.

Wilianto Tanta mengemukakan akan lahir banyak kadaer guna menekan stunting. Menurutnya, paguyubannya akan terus loyal, siapa pun presidennya, termasuk berganti dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran.

"Kami siap mendukung pemerintah mendatang mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, maju, adil dan makmur," kata Wilianto. Dia menyebutkan warga Tionghoa jumlahnya 5-6 persen dari total penduduk Indonesia serta 80 persen merupakan pengusaha siap untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

PSMTI akan berperan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelatihan kewirausahaan sehingga memiliki kemampuan bersaing dengan perusahaan di luar negeri. Sebelumnya, Ketua Harian I PSMTI Martinus Johnnie Sugiarto mengatakan salah satu program yang sedang digulirkan adalah program makanan murah (makmur) yang diselenggarakan di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Terakhir PSMTI menyelenggarakan program makmur 2.000 per paket di Bekasi. Program ini akan di selenggarakan seluruh cabang PSMTI di Indonesia yang bertujuan untuk menekan angka stunting dengan cepat.

Baca Juga: