Presiden sempat memberikan jaketnya kepada Fransiskus Ade Iran Ata Wolo, pemuda asal Desa Tapolangun, Kabupaten Lembata.

KUPANG - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan merelokasi warga yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Lokasi yang ada sekarang ini akan kita geser, kita pindahkan direlokasi yang nanti segera ditetapkan oleh bupati dan gubernur," kata Jokowi dalam kunjungan kerja di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur, NTT, Jumat (9/4).

Berdasarkan data, banjir bandang melanda empat desa di Kabupaten Flotim, yakni Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang; Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur. Lalu, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado; serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Jokowi memastikan, pembangunan rumah warga yang terdampak akan dilakukan dengan segera. "Yang jelas, Kementerian PU siap untuk membangun rumahnya. Secepat-cepatnya," tutur Jokowi .

Kepala Negara mengaku telah berbicara dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskoda, dan Bupati Lembata, Yance Sunur, soal rencana relokasi itu.

Presiden mengatakan kendala dari evakuasi ini adalah alat berat yang kesulitan mencari korban. "Banyak batu berukuran besar, sehingga menyulitkan alat berat untuk masuk ke lokasi bencana," kata Jokowi.

Jokowi juga mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape. Desa ini merupakan salah satu lokasi terdampak banjir bandang yang dipicu siklon tropis Seroja. Jokowi melihat dampak kerusakan di desa itu.

"Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak," ujar Jokowi.

Temui Pengungsi

Jokowi menemui para pengungsi dan memastikan segala kebutuhan warga telah tercukupi. Mantan Wali Kota Solo itu juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat.

"Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," tuturnya.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. Status tersebut ditetapkan terhitung mulai 4 hingga 17 April 2021 untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan bebatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan. Sampai siang kemarin, kata Jokowi, total korban di NTT ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang.

"Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan. Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita. Tetapi, tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang," ujar Jokowi.

Jaga Prokes

Ia meminta masyarakat untuk terus berhati-hati sekaligus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 di Tanah Air belum berakhir.

"Pakai maskernya, agar yang namanya Covid-19 tidak semakin menyebar di mana-mana utamanya di Nusa Tenggara Timur," kata dia.

Presiden sempat memberikan jaketnya kepada Fransiskus Ade Iran Ata Wolo, pemuda asal Desa Tapolangun, Kabupaten Lembata. Momen itu terjadi saat Jokowi mendatangi Desa Tapolangun.

Saat berjalan, Presiden melihat dan memanggil Fransiskus yang tengah berdiri dengan jarak sekitar dua meter darinya. "Awalnya Bapak Presiden tunjuk saya. Ditunjuk dulu, baru beliau panggil saya. Lalu, beliau pakaikan jaket ini ke saya," tutur Fransiskus kepada awak media, di lokasi. n ruf/Ant/P-4

Baca Juga: