SLEMAN - Ratusan warga Sidorejo pada Selasa (5/9), berkumpul di Kalurahan Sidorejo Godean, Sleman, dengan satu tujuan yang tegas menyampaikan aspirasi mereka terhadap pemerintahan Kalurahan Sidorejo. Ini adalah demonstrasi kedua setelah tepat sepekan lalu warga melakukan demonstrasi serupa.

Kelompok warga yang mengaku sebagai "Masyarakat Peduli Sidorejo" dengan tekad yang bulat menuntut agar Kasi Jagabaya Kalurahan Sidorejo, yang dikenal dengan inisial SW, segera mengundurkan diri.

Tuntutan mereka tidak terbatas hanya pada pengunduran diri SW. Mereka juga mengklaim bahwa SW terlibat dalam pembuatan stempel palsu Kapanewon Godean. Informasi ini berasal dari keterangan warga yang melakukan aksi protes. Selain itu, SW juga diduga melakukan pungutan ilegal di wilayah Sidorejo, yang merupakan tindakan yang tidak dapat diterima menurut mereka.

"Saat ini, kami semua bersatu untuk mendorong yang bersangkutan agar segera mengundurkan diri," kata Sutrisno, koordinator aksi, dengan nada tegas.

Warga juga mengharapkan agar SW mengembalikan uang yang mereka anggap sebagai milik negara dan telah diambil oleh SW, yang disebutkan sebagai kerugian negara.

Selain itu, mereka menekankan bahwa SW harus segera diproses hukum karena telah melakukan perbuatan pidana yang merugikan masyarakat.

Masyarakat Sidorejo sangat prihatin bahwa jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti dengan serius, hal ini dapat menyebabkan ketegangan yang lebih besar di wilayah Sidorejo. Oleh karena itu, mereka bersikeras agar Kalurahan Sidorejo mengambil langkah tegas dengan memecat SW, terutama karena SW telah mengakui perbuatannya.

"Warga telah menemukan bukti nyata terkait pungutan ilegal, termasuk kuitansi pengurusan sertifikat tanah dan masalah lainnya," ungkap salah seorang warga dengan keyakinan.

Aksi protes ini berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian, tetapi warga tetap bersemangat. Mereka berteriak keras dan memegang poster yang berisi tuntutan agar SW segera mengundurkan diri. Namun, masyarakat merasa kecewa karena SW tidak hadir di lokasi saat aksi berlangsung.

"Ini adalah momen penting untuk membersihkan Sidorejo. Kami berharap aturan kepegawaian akan ditegakkan secara adil, khususnya dalam menangani kasus seperti ini. Kami mohon agar tidak ada demonstrasi lebih besar dan masalah ini tidak menyebar ke wilayah lain," jelas salah seorang pengunjuk rasa.

Lurah Sidorejo, Isrihanto, berjanji untuk segera mempelajari aspirasi masyarakat dan menegaskan bahwa pihak berwenang telah memiliki regulasi dan aturan yang jelas dalam menangani kasus semacam ini. Warga Sidorejo berharap bahwa tindakan yang sesuai akan segera diambil untuk menjaga integritas pemerintahan setempat.

Baca Juga: