Seorang pria Rusia nekat melarikan diri dari skema dinas militer dalam perang di Ukraina dengan berselancar melintasi Sungai Narva ke Estonia. Namun rencana itu gagal karena ia berhasil ditangkap dan dideportasi kembali ke Rusia beberapa jam setelahnya.

Outlet berita Estonia ERR seperti dikutip Russia Today, menerangkan pria berusia 38 tahun yang identitasnya tidak diketahui itu melintasi perbatasan dekat muara sungai dengan papan dayung atau stand up paddle board sekitar pukul 01:00 pada hari Senin (26/9).

Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu pun menemukan pria yang melintasi perbatasan secara ilegal tersebut di halte bus sekitar pukul 4:30 pagi, setelah melakukan patroli, termasuk mengerahkan anjing pelacak.

Pria itu lantas dibawa ke pos pemeriksaan perbatasan untuk menyelesaikan proses administrasi, setelah itu dia didenda dan dikirim kembali ke Rusia.

Kepada pihak berwenang Estonia, pria itu mengaku menyeberangi perbatasan untuk menghindari perintah mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu.

Pemerintah Estonia telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak Rusia memulai serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari. Eerik Purgel, yang mengepalai kontrol perbatasan dan migrasi di Prefektur Ida Estonia, mengatakan kepada ERR bahwa negara tersebut belum melihat peningkatan tekanan migrasi.

"Kami memantau situasi dengan cermat, dan jika perlu, kami akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan," katanya.

Sebagai informasi, Narva-Joesuu terletak di ujung timur laut Estonia, tempat Sungai Narva mengalir ke Teluk Finlandia.

Estonia berhenti mengeluarkan visa untuk turis Rusia pada Agustus dan bergabung dengan sesama negara Baltik Latvia dan Lithuania pada awal bulan ini dalam upaya membatasi masuknya warga Rusia yang memperoleh visa di negara-negara Area Schengen lainnya.

Baca Juga: