Penangkapan lebih dari 1.300 orang dalam aksi demonstrasi yang menentang kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait mobilisasi warga untuk berperang di Ukraina.

Menurut laporan France24 yang dikutip dari AFP, kelompok pemantau OVD-Info menghitung setidaknya 1.337 orang ditahan dalam aksi unjuk rasa di 38 kota berbeda di seluruh negeri setelah pidato Putin. Protes tersebut juga merupakan yang terbesar di Rusia sejak demonstrasi yang pecah menyusul pengumuman intervensi militer Moskow di Ukraina pada Februari.

Wartawan AFP di pusat ibukota Rusia Moskow mengatakan setidaknya 50 orang ditahan oleh polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara di jalan perbelanjaan utama.

Di bekas ibu kota kekaisaran Rusia, Saint Petersburg, wartawan AFP melihat polisi mengepung sekelompok kecil pengunjuk rasa dan menahan mereka satu per satu, lalu memasukkan mereka ke dalam bus.

Para pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak ada mobilisasi!"

"Semua orang takut. Saya untuk perdamaian dan saya tidak ingin menembak. Tapi keluar sekarang sangat berbahaya, kalau tidak akan ada lebih banyak orang," kata pemrotes Vasily Fedorov, seorang mahasiswa yang mengenakan simbol pasifis di tangannya. dada.

"Saya datang ke aksi demonstrasi, berencana untuk berpartisipasi, tetapi sepertinya mereka sudah menangkap semua orang. Rezim ini telah mengutuk dirinya sendiri dan menghancurkan kaum mudanya," kata Alexei, seorang warga berusia 60 tahun.

"Mengapa Anda melayani Putin, seorang pria yang telah berkuasa selama 20 tahun!" seorang pemrotes muda berteriak pada seorang polisi.

"Saya datang untuk mengatakan bahwa saya menentang perang dan mobilisasi," kata Oksana Sidorenko, seorang mahasiswa, kepada AFP.

"Mengapa mereka memutuskan masa depan saya untuk saya? Saya takut untuk diri saya sendiri, untuk saudara saya," tambahnya.

Alina Skvortsova (20) mengatakan bahwa dirinya berharap Rusia akan segera memahami sifat ofensif Kremlin di negara tetangga Ukraina.

"Begitu mereka benar-benar mengerti, mereka akan turun ke jalan, meski takut," katanya.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, Rabu, Rusia awalnya akan memobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan, setelah Putin dalam pidato yang disiarkan televisi memperingatkan Moskow akan menggunakan semua sarana militer yang tersedia di Ukraina.

Penerbangan dari Rusia hampir sepenuhnya dipesan minggu ini, menurut data maskapai dan agen perjalanan pada Rabu. Adapun orang-orang tersebut diduga yang tidak mau bergabung untuk ikut perang melawan Ukraina.

Baca Juga: