Warga dengan sabar menunggu pertunjukan band sejak pukul 19.00 WIB di halaman depan Museum Fatahilah Kota Tua.

JAKARTA - Pengunjung Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat menonton penampilan band yang digelar pada malam takbiran Idul Fitri 1444 Hijriah

Warga dengan sabar menunggu pertunjukan band sejak pukul 19.00 WIB di halaman depan Museum Fatahilah Kota Tua.

Sesekali mereka menggunakan telepon pintar masing-masing untuk mengabadikan band amatir yang sedang tampil . Beberapa ada juga yang mengambil foto diri sendiri atau swafoto.

Tidak ada suara letupan kembang api ataupun terompet di kawasan Kota Tua. Yang ada hanya suara takbir yang bersahut sahutan dari masjid ke masjid.

Andrian (33) salah satu pengunjung Kota Tua mengaku memang sudah merencanakan untuk berkunjung ke Kota Tua saat malam takbiran.

"Karena saya enggak bisa pulang kampung jadinya saya ke sini saja bareng keluarga, bawa anak sama istri," kata warga Bekasi ini.

Menurut dia, hiburan yang ditawarkan Kota Tua cukup menarik untuk mengisi malam takbiran. Dia mengaku sempat mencoba berfoto dengan manusia patung hingga bermain sepeda tua bersama sang anak.

Hiburan itu pun dinilai cukup terjangkau lantaran hanya menghabiskan uang sebesar Rp 20.000 sampai Rp 30.000.

Hal serupa juga dikatakan Hayati (45). Warga penjaringan ini mengaku senang menghabiskan waktu malam takbiran di Kota Tua.

"Ya mumpung dekat tinggal naik grab saja. Hiburan murah meriah," jelas dia.

Hayati juga mengaku sangat menikmati penampilan band yang juga ada di panggung dekat Stasiun Kota. Namun Hayati mengaku kesulitan untuk mencari toilet.

"Kalau di sini toilet susah ya. Harus mampir ke kantor Pos dulu. Bagusnya sih ada mobil toilet di dekat-dekat sini biar kita buang air dan ganti popok anak juga mudah," jelas dia.

Namun terlepas dari itu, dia mengaku senang dengan hiburan yang dihadirkan pihak Kota Tua malam ini.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengimbau seluruh masyarakat di wilayah tersebut tidak melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Lebih baik di masjid yang lebih mudah, aman, nyaman dan dekat dengan keluarga," kata Uus saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (17/4).

Menurut Uus, takbir keliling berpotensi memicu terjadinya tawuran antarkelompok yang bertemu di jalan. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.

"Hikmahnya yang namanya takbiran itu kita berkumpul dengan sanak saudara sehingga mending takbiran di masjid tergabung dengan saudara," kata Uus.

Namun demikian, Uus tidak mengeluarkan peraturan yang melarang takbir keliling. Pihaknya juga tidak menyiapkan penjagaan khusus mengantisipasi takbir keliling.

Baca Juga: