Jajaran Pemkot Bogor diminta waspadai dan bersiap siaga mengantisipasi sejumlah bencana seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengingatkan jajarannya siaga mengantisipasi sejumlah bencana, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas tinggi.

Bima Arya mengumpulkan jajaran Pemerintahan Kota Bogor di Paseban Sri Bima Balaikota Bogor, Selasa (19/10), mulai dari lurah, camat, pimpinan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk diberikan pengarahan.

"Camat, lurah tolong siaga semua terutama kalau hujan, dipantau lokasi rawan banjir karena sekarang sudah memasuki musim hujan yang sangat ekstrem," katanya.

Bima Arya menyeru agar media sosial dinas, kecamatan, kelurahan termasuk media sosial pribadi lurah, camat dan kepala OPD untuk menandai media sosial pribadinya terkait info cuaca ekstrem dan potensi bencana.

"Saya minta dimonitor PIC dan jubirnya, jadi semua terintegrasi. Dari data si-Badra ada top 10 topik pengaduan publik yakni, PJU, Jalan rusak, ketertiban umum, sampah, air pdam, bantuan sosial dan kemacetan direspon," ujarnya.

Di sisi lain, sebagai upaya pencegahan bencana akibat cuaca ekstrem, Disperumkim Kota Bogor diminta Bima Arya untuk mengantisipasi frekuensi pohon tumbang, walaupun pohon tumbang masuk ke dalam kejadian luar biasa atau force majeure.

Menurutnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan Disperumkim, antara lain menebang pohon yang rawan tumbang.

Sementara, saat ini hampir semua aktivitas dan mobilisasi warga sudah mengarah ke normal yang tentunya harus diikuti juga dengan normalisasi aktivitas ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Bima Arya bahkan menyayangkan masih menemukan sampah yang masih menumpuk di jalan protokol Kota Bogor. "Tolong sampah, parkir semua rapi lagi. Kita pastikan kerapihan, kebersihan dan ketertiban kota," katanya.

Sarana Prasarana

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor membeli 68 gerobak bermotor atau motor sampah (Mosam) bagi wilayah yang tidak terjangkau truk untuk menghindari penumpukan sampah di satu titik yang bisa menyebabkan banjir, terlebih sedang mengalami potensi cuaca ekstrem.

"Tahun ini kami mengalokasikan masing-masing kelurahan satu Mosam," ujar Kepala DLH Kota Bogor, Deni Wismanto.

Deni mengatakan pembelian Mosan dianggarkan melalui APBD Kota Bogor karena keterbatasan sarana prasarana di wilayah masih menjadi kendala dalam pengumpulan sampah.

Bima Arya juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dapat membuat tumpukan sampah menjadi alasan banjir.

Ia mewanti-wanti lurah, camat, kepala dinas dan organisasi perangkat daerah (OPD) mengantisipasi sejumlah bencana yang mungkin terjadi saat cuaca ekstrem, termasuk kepedulian terhadap tumpukan sampah.

Baca Juga: