Bogor banjir otomatis berdampak ke Lebak dan Tangerang, namun belum ada korban jiwa. Pendataan masih terus dilakukan.

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau penduduk kawasan rawan banjir Jabodetabek bersiaga menyusul intensitas curah hujan tinggi di Bogor. Diperkirakan beberapa hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan.

Waspada diperlukan karena akhir pekan kemarin Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi terjadi banjir. Waspada terutama bagi warga Jakarta, khususnya sepanjang DAS Ciliwung, kemudian wilayah Banten, khususnya Lebak dan Tangerang.

"Masyarakatnya perlu meningkatkan kesiapsiagaan untuk mitigasi banjir," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Sabtu (16/7).
Adul mengatakan hujan deras dengan durasi panjang memicu banjir di enam wilayah kecamatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/7).

Hal ini akibat pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Pesanggrahan. Adapun wilayah terdampak, meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kemang dan Kecamatan Cibinong.

Kajian cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor yang dilaporkan kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebanyak 3.891 jiwa dari 941 KK terdampak. Selain itu, ada 941 unit rumah dan tiga tempat ibadah yang terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50-100 sentimeter.

Banjir juga sempat memaksa kurang lebih 209 jiwa mengungsi saat tempat tinggal mereka terendam air. Namun, saat ini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing setelah banjir surut. Sebagai upaya penanganan darurat banjir, tim BPBD Kabupaten Bogor terus bersiaga untuk kaji cepat, koordinasi dengan lintas instansi terkait dan evakuasi warga.

Abdul Muhari mengatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek.

Peringatan Dini

Sementara itu, BMKG juga mengeluarkan informasi peringatan dini bahwa hujan dapat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur," tulis BMKG.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banten, Nana, mengatakan banjir di Kabupaten Bogor secara otomatis akan berdampak langsung kepada wilayah Lebak dan Tangerang. Ia minta dukungan dan bantuan logistic, khususnya peralatan, karena BPBD Banten kosong tak ada stok.

"Bogor banjir otomatis berdampak langsung ke Lebak dan wilayah Tangerang," katanya. Menurut Nana, belum ada laporan korban jiwa. Namun pendataan dan kaji cepat masih dilakukan di lapangan.

BNPB tetap mengimbau kepada pemangku kebijakan daerah bersama masyarakat agar melakukan segala upaya demi mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan.

BMKG juga menjelaskan penyebab musim kemarau masih banyak hujan karena aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan. Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menjelaskan, fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan di antaranya yaitu La Nina yang bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif, walau dalam kategori lemah

Baca Juga: