Siang itu terlihat jelas wajah berseri-seri warga Desa Blang Mounlung dan Meunasah Kulam yang berada di Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Warga menyambut gembira terbukanya jalan penghubung antara kedua desa mereka yang dilakukan para prajurit dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 Tahun 2017.

Kegembiraan yang dirasakan oleh warga dari kedua desa ini bukan tanpa alasan karena mereka menunggu cukup lama adanya jalan penghubung tersebut. Sebelumnya, wilayah mereka terisolasi dan kesulitan menjual hasil pertanian karena tidak adanya jalan penghubung.

Warga setempat telah meminta pembangunan jalan penghubung sejak tahun 2013, dan baru bisa terwujud pada tahun 2017, di mana program TMMD ke-99 dipusatkan di daerah mereka. Kedua warga desa tersebut menyambut gembira dengan ikut membantu prajurit TNI membuka jalan penghubung tersebut.

Selama satu bulan, pada 4 Juli-2 Agustus 2017, sebanyak 150 personel yang terdiri dari Komandan Satgas TMMD dan staf sebanyak 15 orang, tim asistensi (dinas kabupaten/kota, Polri) sebanyak 25 orang, dan prajurit satuan setingkat kompi (SSK) sejumlah 110 orang. Mereka inilah yang akhirnya berhasil menyelesaikan pembukaan jalan penghubung antara dua desa sepanjang 3,5 Km dengan lebar 6 m.

Tidak hanya itu, mereka juga ikut membuat dua unit jembatan dari kayu dengan ukuran 5 x 5 m dan 5 x 6 m serta pembuatan tujuh unit gorong-gorong dengan ukuran 6 x 1 m.

"Saya senang dengan adanya program TMMD yang berhasil membuka jalan antara Desa Meunasah Kulam dan Blang Mounlung," kata Keuchik Desa (Kepala Desa) Meunasah, Kulam Safari Yunus, kepada Koran Jakarta, di Lokasi Penutupan TMMD ke-99, Stadion Mini Lhok Kruet, Desa Lhok Kruet, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (2/8).

Safari menuturkan sebelum dibangun jalan ini, kalau mau salat Jumat di masjid selalu ketinggalan karena jalan jauh sampai dua jam. Sekarang setelah ada jalan ini cukup 20 menit sudah sampai.

Sangat Bermanfaat

Keuchik Desa Blang Mounlung, Hayub Wakini, menambahkan pembuatan jalan penghubung sangat bermanfaat bagi warga dua desa, terutama untuk mengangkut hasil pertanian. "Sebelumnya, hasil pertanian dipikul, lalu pakai sorong (didorong). Nah, sekarang sudah bisa pakai motor, bahkan bisa untuk jalur evakuasi kalau ada tsunami," kata Hayub.

Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program TMMD di desanya. "Sekarang berkebun menjadi mudah. Ke depan, kalau ada lagi TMMD, bisa lebih panjang pembangunan jalannya serta dilakukan pengerasan," ujar Hayub seraya mengatakan permintaan pembukaan jalan telah disuarakan sejak lima tahun lalu dan terlaksana pada tahun 2017.

Hal itu diamini Bupati Aceh Jaya, Teuku Irfan. Menurut dia, program TMMD membawa manfaat besar bagi warganya yang berada di Desa Meunasah Kulam dan Blang Mounlung.

"Kami buka yang terisolir, tentunya ada manfaat bagi perekonomian masyarakat. Ke depan akan membawa hasil pertanian lebih mudah. Dulu ongkosnya mahal, hasil pertanian dipanggul lewat jalan setapak, tetapi adanya TMMD ini diharapkan terus ada peningkatan perekonomian masyarakat," kata Bupati Irfan.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, mengatakan keberhasilan TMMD ini sangat penting karena akan menjadi acuan keberhasilan untuk program yang sama pada tahun-tahun selanjutnya. Oleh sebab itu, jika perencanaan, pelaksanaan, laporan kegiatan melalui proses yang prima, selektif, dan akurat di lapangan, akan menghasilkan kegiatan yang optimal.

"Semua sasaran ini hasil dari komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat. Apa yang diselesaikan ini betul-betul sarana yang dibutuhkan masyarakat, terutama untuk mempermudah masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Jenderal Mulyono.

Meski begitu, KSAD berpesan agar infrastruktur yang telah dibangun terus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Apa yang sudah dilakukan ini diharapkan dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan ekonomi. Ke depan harus dipelihara. Jalan ini membutuhkan pemiliharaan.

Komandan Satuan Tugas TMMD ke-99 Aceh Jaya, Letkol Kav Haerus Shaleh, menjelaskan anggaran kegiatan ini sebesar 1,2 miliar rupiah. Anggaran tersebut bersumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya sebesar 1 miliar rupiah dan dukungan dari Komando Atas sebesar 218.295.000 rupiah.

"Itu untuk pembangunan fisik, seperti pembukaan jalan, jembatan, dan gorong-gorong serta nonfisik berupa sosiaslisasi 4 Pilar Kebangsaan, narkoba, penyuluhan hukum, kesehatan, pertanian, pengobatan gratis, pasar murah, hingga pembagian sembako 2.000 paket," kata Haerus.muhammadumar fadloli/N-3

Baca Juga: