“Dewi Keadilan" yang matanya tertutup, tetapi timbang­annya berat diisi koin emas dan uang yang menempel di tubuhnya tertulis “hukum yang memihak." Ini kritikan bahwa hukum memihak pemilik uang.

JAKARTA - Masyarakat diminta ikut menjaga Polri agar lebih dekat dan dicintai rakyat. Harapan ini disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat penyerahan piala "Bhayangkara Mural Festival 2021" di Jakarta, Sabtu (30/10).

"Sekali lagi terima kasih peran serta seluruh rekan. Jaga kami untuk bisa menjadi Polri yang lebih baik. Polri yang dekat dengan masyarakat, dan Polri yang dicintai masyarakat," kata Listyo Sigit. Sementara itu, juara satu Bhayangkara Mural Festival 2021 dimenangkan muralis DKI Jakarta, La Ode Umar. Dia melukis gambar berupa kritikan terhadap Polri.

Sebanyak 80 seniman dan muralis mengikuti acara puncak Bhayangkara Mural Festival 2021 tingkat Mabes Polri. Karya mereka dinilai dan seleksi oleh dewan juri profesional untuk dipilih 10 pemenang. Pemenang terbagi dalam juara 1,2, 3 dan tujuh harapan.

Kapolri mengatakan, hasil penilaian dewan juri yang independen telah memilih satu karya seni yang berani mengkritik Polri sebagai juara pertama. "Kritik ini tentunya akan kami terima dan menjadi aspirasi demi perbaiki Polri ke depan," ujar Kapolri.

Juara pertama Bhayangkara Mural Festival 2021, La Ode Umar (29) dari DKI Jakarta melukis gambar yang berisi tentang berita-berita penegak hukum (Polri) yang dipandang negatif oleh masyarakat, mulai dari sikap anarkis, hingga pungutan liar.

Visual yang ditampilkan seperti anggota polisi menangkap Monalisa. Ini sebagai kritikan tentang pembungkaman karya seni. Kemudian gambar "Dewi Keadilan" yang matanya tertutup, tetapi timbangannya berat diisi koin emas, dan uang yang menempel di tubuhnya tertulis "hukum yang memihak." Ini sebagai kritikan bahwa hukum memihak mereka yang memiliki uang.

Lalu, gambar petugas razia kendaraan, tetapi membiarkan kendaraan pelat merah melintas. Mural ini mengkritik tentang razia yang menyasar masyarakat, tapi mengabaikan kendaraan milik pemerintah.

Sosok Menakutkan

La Ode juga menggambar visual sosok polisi yang menakutkan. Ini mencerminkan tentang oknum polisi yang sering menakuti masyarakat, sehingga ketika rakyat ingin melapor, lebih baik diam, tidak jadi melapor. La Ode juga menampilkan visual Bunga Bangkai di bawah patung Dewi Keadilan.

"Ini kan bunga bangkai. Itu saya gambarin ketika keadilan sudah disepelekan, lama-lama tercium juga bau busuknya.Walaupun sudah benar-benar dipublikasikan bahwa hukum yang dijalankan adil, tapi kalau banyak pelanggaran, ya jadi momok juga," kata La Ode.

Di tengah visual tentang segala problematika yang terjadi di tubuh Polri, La Ode memvisualkan rambu-rambu lalu lintas yang bertuliskan "Polisi memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan masyarakat." "Saya lukiskan di sini untuk menggambarkan situasi penegak hukum saat ini. Mudah-mudahan dengan gambaran tersebut bisa diperbaiki oleh penegak hukum kita," tambahnya.

Saat ditanya seperti apa sosok Polri di matanya, La Ode mengatakan bahwa Polri tidak semuanya buruk. Ada juga yang baik. Hanya, oknum yang bersikap negative membuat jelek Polri. "Tapi tidak semua Polisi jelek. Itu hanya oknum-oknum yang menyalahgunakan pangkat atau atribut, sehingga mereka bisa sewenang-wenang terhadap warga," kata La Ode.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia, Dr Edi Hasibuan, menilai, penyelenggaraan Bhayangkara Mural Festival 2021 menunjukkan Kapolri terbuka untuk dikritik. Menurutnya, kritik bisa menjadi sarana membenahi Polri agar semakin dipercaya.

"Kapolri bahkan menegaskan peserta mural yang karyanya berisi kritikan pedas untuk tujuan membangun menjadi sahabat Kapolri," katanya. Kapolri bukanlah antikritik. Dia justru terbuka dikritik. "Semua kritikan dijadikan sarana membenahi Polri agar semakin dipercaya," katanya.

Pakar hukum Kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini mengatakan sejak Polri berdiri baru kali ini ada Kapolri membuat festival mural dibuat untuk menampung kritikan masyarakat.

Baca Juga: