JAKARTA - Salah satu keberlangsungan ekosistem laut adalah dengan pelestarian mahluk laut. Seperti yang dilakukan warga Desa Wisata Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dimana warga desa disana menjadikan desanya sebagai lokasi konservasitukik atau bayi penyu.

"Konservasi penyu selain menjadi daya tarik wisata melainkan juga menciptakan lapangan kerja dimana masyarakat bisa diberdayakan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/10).

Dirinya juga melihat hal tersebut sebagai salah satu pengembangan potensi wisata yang bisa dimanfaatkan potensinya oleh masyarakat. Dan untuk mendukung konservasi tukik tersebut, dirinyamenghadiahkan mesin pompa air sekaligus toren air. Sehingga, masyarakat tidak lagi harus bolak balik mengisi bak dengan ember atau gayung.

"Pompa ini diharapkan bisa membantu untuk konservasi tukik, jadi tidak perlu ditimba lagi dengan ember atau gayung," tambahnya.

Sandiaga juga menegaskan, dia mendapatkan informasi kalau pelepasan tukik atau penyu selain sebagai pelestarian ekosistem laut dimanfaatkan juga bagi masyarakat untuk menarik wisatawan dalam paket wisata di desa Serang. Hal tersebut adalah suatu hal yang sangat kreatif.

"Jadi apapun potensinya manfaatkan dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat semuanya," katanya.

Pengelola desa Serang, Iwan mengungkapkan, konservasi tukik yang dilakukan oleh warga desanya masih sangat sederhana. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. "Kami menjalankan konservasi ini dengan dana swadaya kami sendiri," katanya.

Dia mengakui, sejauh ini walaupun masih kurang dukungan dalam hal pembinaan dan sarana prasarana karena selama ini pengisian air laut untuk tukik masih menggunakan ember dan gayung. Walaupun begitu, masyarakat tetap melakukan konservasi tukik guna pelestarian ekosiatem laut.

Baca Juga: